Fakta Berita Online —- Lampung Barat Penarikan Retribusi wisata pasar tematik tuai keluhan dari masyarakat. Pasal nya belum ada perda yang mengatur tentang penarikan Retribusi tersebut. Menanggapi keluhan masarakat Anggota DPRD lampung Barat Herpin asal partai Amanah Nasional ( PAN ) menyebut kan pembangunan pasar tematik lombok danau Ranau yang menelan dana 70 milyar tersebut masih dalam tahap pemeliharaan oleh rekanan. Umum nya masa pemeliharaan proyek kontruksi selama 6 bulan untuk pekerjaan yang permanen.
Kenapa ada Retribusi atau karcis masuk selama 6 hari libur lebaran idul fitri 1446 Hijriah , kerena belum ada nya perda yang mengatur maka ini bisa di sebut ungli ujar Herpin.
Dari informasi salah satu ASN yang ber dinas di pemda kabupaten Lampung Barat yang tidak mau di sebut kan nama nya, ide itu berawal dari hasil kopi morning di ruang Aula pemda dengan sekda kabupaten Lampung Barat yang menyuruh camat lombok Erwin untuk membentuk kepengurusan dalam penarikan karcis kepada pengunjung saat lebaran.
Lantas pak camat Erwin melaksanakan perintah tersebut dengan memanggil peratin setempat agar menyuruh pengurus karang taruna untuk menarik Retribusi berupa karcis untuk kendaraan Roda Empat sebesar Rp 20.000 Roda dua sebesar Rp 10.000 dan setiap pengunjung sebesar Rp 5000.
Terpisah salah satu aktifis sosial sumalik sutris Barnasi menyayang kan hal tersebut menjadi pertanyaan Retribusi tersebut di setor kan ke mana apa masuk ke kantong pribadi pak camat apa ada pejabat yang bermain di belakang layar sebagai dalang pungli tersebut kerena dari hasil investigasi uang retribusi tersebut tidak masuk ke kas pekon atau ke kas daerah . Sumalik menambah kan bukan hanya pasar tematik lombok saja yang di tarik karcis melain kan sekolah kopi di sumber jaya berlaku sama.
Saya minta aparat penegak hukum agar mengusut kasus ini, apa guna tim saber pungli di bentuk kalau kerja nya mandul.
Secara peribadi saya minta agar jajaran Reskrimsus polda lampung dan Kejati agar berkenan memeriksa camat lombok Terkait pungli tersebut ujar sumalik Bernasi.
Tim