Metro, FaktaBerita.Online,-
Di Era modern, seringkali Sosok jurnalis terabaikan dengan kultur pendidikan Formal yang dimiliki, namun tidak halnya dengan sosok ini. Jumat, 10/03/2023
Kampus dan semangat mahasiswanya masih terus ada untuk tetap menuntut ilmu serta mengasah kemampuan. Rajin membaca buku merupakan salah satu modal serta hobi, khususnya kemampuan dalam belajar menulis.
Hal tersebut tersalurkan dalam ungkapan Harpani, mantan jurnalis SUARA RAKYAT INDONESIA, dan Sekarang pun masih menggeluti bidang profesi yang sama di SENATOR.Id.
Seorang Mahasiswa Prodi Hukum Islam sekaligus yang aktive di ke pengurusan Badan Ekskutif Mahasiswa (BEM) Institut Darul A’mal Lampung.
Saat dibincangi oleh team Media Faktaberita.online di kediaman nya Jalan Salam No 71.kawasan kampus Kotamadiya Metro, Jum’at (10/03)
Bang fani panggilan akrabnya menyampaikan
Jurnalistik dan wartawan itu merupakan profesi mulia, karena dipundaknyalah informasi keterbukaan publik bisa tersampaikan kepada masyarakat luas.
Apa jadinya suatu negeri tanpa jurnalis dan wartawan, mungkkn seperti suatu wilayah tanpa sinaran matahari, bahkan lebih mengerihkan lagi.
Karena sesungguhnya jurnalis yang mengemban sebagai kontrol sosial dimasyarakatlah yang membuat keseimbangan dalam kehidupan bermasyarakat.
jadi Jurnalis yang saya rasakan selama ini membuka sebuah CAKRAWALA, apa itu Cakrawala bisa diartikan sebagai pembuka mata dunia. Ujar Fani
Sambil tersenyum, fany pun melanjutkan perbincangan.
kita harus memiliki kemampuan komunikasi yang excellent, karena jurnalistik melatih kita untuk dapat berkomunikasi dengan baik.
Komunikasi secara lisan maupun tulisan dan juga dalam bentuk infografik, serta gemar membaca yang akan berkaitan mengenai informasi konsumsi fublik.
Dari tulisan, gaya bahasa, gamblang, berimbang itu yang akan disajikan untuk Headline Media Cetak, Online, Majalah.
Apalagi sekarang jaman serba Online kita Sebagai seorang pelajar, harus memahami ilmu jurnalistik tentu menjadi sebuah keharusan.
Dengan mempelajari jurnalistik, kita dapat menjadi agent of change dalam memberikan informasi positif kepada masyarakat dengan menggunakan tata bahasa yang baik dan jelas, karena Informasi yang kita berikan lewat berita, dapat memperluas cakrawala pemikiran.
Pewarta dari Senator.Id ini mengatakan bahwa selain penulisan artikel itu harus menggunakan kalimat yang singkat, padat, jelas dan mudah dipahami oleh orang banyak, selain itu, sebuah artikel berita juga harus memiliki beberapa susunan seperti adanya teras berita.
Dalam menulis sebuah artikel, yang paling sulit dibuat adalah teras berita karena sering terjebak dengan banyaknya informasi yang didapatkan dari narasumber, oleh karena itu, seorang wartawan harus memiliki trik yang tepat untuk memasukkan informasi yang memang penting untuk dibaca oleh masyarakat yang. membutuhkan informasi terkait.
Lebih lanjut fani menambahkan bagaimana seorang pewarta foto jurnalistik bekerja.
Seseorang yang menjadi pewarta foto tetap harus berpedoman dan mengacu pada prinsip serta konsep jurnalisme.
Terdapat elemen yang harus dikuasai oleh pewarta foto yaitu kemerdekaan atau independen, kemampuan teknis, kepekaan estetika, energi, daya, serta keingintahuan intelektual.
Supaya Foto yang dihasilkan harus dilengkapi dengan caption untuk meminimalisir kesalahan dalam mempersepsikan foto.
Dari hal-hal yang sudah disebutkan sebelumnya, diharapkan seorang pewarta foto tidak hanya bertugas mengambil sebuah foto saja, namun, dapat memberikan informasi yang nyata dan berdasarkan fakta yang ada.
Hal penting yang perlu diketahui juga, bahwa seorang pewarta foto tidak bekerja sendirian. Salah satu rekan kerja pewarta foto adalah editor. Dari sekian banyak foto yang dihasilkan oleh pewarta foto, hanya satu atau dua saja yang dipilih oleh editor untuk kemudian dijadikan bahan untuk ditayangkan.
Fotografi identik dengan melihat. Fotografer harus dapat melakukan pengamatan dan perekaman untuk dapat menciptakan persepsi visual yang dapat di interpretasi,” ujar Bang fani panggilan akrabnya.
(Redaksi)