Fakta Berita Online ——Lampung barat Sejumlah Peratin yang ada di Kabupaten Lampung Barat merasa keberatan terkait surat edaran yang di Buat oleh pengurus DPC Abdesi Kabupaten Lampung Barat beberapa waktu yang lalu di mana dalam surat edaran tersebut di sebut kan tukin atau tunjangan peratin akan di alokasikan ke pembangunan pekon selanjutnya nya pengalihan gaji peratin sebesar Rp. 1.000.000 akan di Jadikan tukin bagi peratin sementara tunjangan kinerja akan di kordinasikan dengan kepala dinas dan Bupati agar segera di buat perbub nya.
Belum lagi dalam surat edaran tersebut ketua DPC Abdesi mewajibkan kami harus menyamakan persepsi dengan Rekan Rekan media di sepakati dana publikasi berkisaran Rp. 35.000.000 sampai Rp. 60.000.000 per pekon
Yang menjadi keberatan bagi kami rekan rekan peratin kok bisa nya pengurus Dpk Abdesi bisa menetap kan angka kerja sama media sebesar itu bukan nya pekon masing masing yang menentukan.
Media Radar Rp. 6.000.000 per peratin media Lampung TV Rp. 2.000.000 , media striming sebesar Rp. 1.000.000 per peratin, media online berkisar Rp. 300.000 sampai Rp. 500.000 per peratin. Belum lagi ada setoran untuk Pokja sebesar Rp. Rp. 5.000.000 per peratin bukan nya Pokja itu kelompok kerja jadi kelompok kerja yang mana yang dapat duit Rp 5.000.000 per pekon bukan nya kalau 100 pekon saja uang yang di setor untuk Pokja sudah mencapai Rp. 500.000.000 apa ga gila pengurus dpc Abdesi itu tidak punya rasa kasian kepada kami para peratin ujar nya sembari menahan emosi. Tiap tahun kami di jadikan sapi perahan ujar salah satu peratin yang berada di kec pagar dewa menurut nya tahun kemarin semua peratin nombok besar kerana banyak nya kebocoran sana sini seperti setoran yang kata nya ada untuk gajah, ada untuk timbangan ada untuk leler ijo ada untuk camat, ada ke inspektorat dan ada untuk pak bos sebesar Rp 10.000.000 per pekon serta ada untuk dinas pmd pokok nya banyak betul kalau di hitung lebih dari Rp 60.000.000 per pekon semua itu ga dapat di spj kan dan semua duit itu di kumpul kan dulu semua ke Dpk Abdesi kecamatan baru di bagi kan ke setiap pos pos nya ujar nya.
Hal senada juga di keluh kan oleh beberapa peratin yang berada di kec Bandar Negeri Suoh dan kec suoh yang juga meminta edentitas nya untuk tidak di publikasi kan oleh awak media sekarang banyak betul mas yang mengajukan proposal kerja sama untuk pekon saya aja sudah mencapai 210 proposal media sampai malas saya melihat nya padahal dana publikasi saya hanya sebesar Rp. 25.000.000 juta jadi gi mana cara ngatur nya kalau harus menurut kan surat edaran ketua DPC Abdesi Kabupaten nombok nya dari mana belum untuk setoran nanti tahun kemarin saja saya dan rekan rekan peratin sampai cari uang pinjaman Bungaan sampai 20% ke rentenir per bulan untuk menutupi setoran dan di bayar nya kalau dana desa keluar tiap tahun selalu begitu wajar udh jadi peratin kebon habis sawah habis sukur sukur kalau ga masuk penjara.
Belum lagi keluh kesah peratin di kec Wai tenong yang sempat di buat pusing oleh sejumlah awak yang hampir tiap hari nya datang bisa sampai belasan bahkan puluhan orang datang ke balai desa dan ke rumah peratin menyodor kan kuitansi kosong minta duit.
Hal senada juga di keluh kan oleh salah satu peratin yang berada di kec air hitam terus terang bang kami keberatan dengan surat edaran Abdesi Kabupaten. itu sangat memberat kan kami, kok bisa Abdesi menetap kan angka kerja sama nya bukan kemampuan pekon masing masing , kemarin kami nombok besar semua akibat banyak nya setoran ke sana kemari yang tidak bisa di spj kan bahkan untuk menutupi tim dari inspektorat yang datang monev ke pekon kalau ga di kasih duit kami di cari cari kesalahan terpaksa kami para peratin sumsuman kerena sy ga ada duit terpaksa jual kambing dari ketahanan pangan tahun 2023. (***)
Idito Romzi