Pelaksanaan kegiatan Seleksi Tilawatil Qur’an dan Hadist (STQH) ke-III Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Tahun 2025 menuai sorotan tajam.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang terlihat lebih terorganisir dan rapi, tahun ini acara tersebut terkesan kurang persiapan, bahkan dinilai asal-asalan. Selasa (11/03/25)
Salah satu hal yang mencolok adalah desain tenda utama yang tidak menggunakan panggung seperti yang terlihat pada pelaksanaan tahun sebelumnya.
Tenda yang biasanya berfungsi sebagai pusat kegiatan dan menjadi daya tarik utama dalam STQH, kali ini tampak lebih sederhana dan kurang megah.
Keadaan ini jelas berbeda dengan desain tahun-tahun sebelumnya yang dilengkapi dengan panggung yang mendukung acara berjalan lebih formal dan terstruktur.
Tidak hanya itu, bagian panggung tempat perlombaan juga terlihat kurang maksimal. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya yang menghadirkan panggung dengan perlengkapan dan fasilitas yang mendukung kenyamanan peserta dan penonton, panggung tahun ini terkesan seadanya.
Peralatan yang digunakan juga tampak minim dan tidak sebanding dengan anggaran besar yang digelontorkan oleh pemerintah daerah, yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Muratara.
Sumber yang enggan disebutkan namanya mengungkapkan bahwa meskipun anggaran cukup besar, persiapan teknis dan penataan acara kali ini dinilai kurang matang.
“Banyak pihak yang berharap agar pemerintah daerah lebih serius dalam mempersiapkan acara seremonial ini, mengingat STQH menjadi ajang penting bagi masyarakat Muratara untuk menunjukkan kecintaan terhadap Al-Qur’an,” ujarnya l.
Dengan adanya sejumlah kekurangan yang terdeteksi di awal pelaksanaan, masyarakat dan peserta berharap agar penyelenggara segera melakukan perbaikan agar STQH ke-III Kabupaten Muratara tetap berjalan dengan lancar dan sukses seperti tahun-tahun sebelumnya.
Red Kaperwil Sumsel
