Lapas Narkotika Karang Intan Ikuti Pertemuan Lintas Sektor Bahas HIV/AIDS Bersama Dinkes Banjar

Daerah, Pemasyarakatan1117 Dilihat

Martapura, FaktaBerita.Online,-

Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Narkotika Kelas IIA Karang Intan berkomitmen penuh berikan pelayanan kesehatan prima terhadap Warga Binaannya. Komitmen tersebut diwujudkan dengan keikutsertaan Petugas Poliklinik Pratama Lapas Narkotika Karang Intan Muhriadi Fahmi, pada kegiatan pertemuan lintas sektor program Pencegahan dan Pengendalian HIV/AIDS dan IMS (infeksi menular seksual) tingkat Kabupaten Banjar, yang digelar Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Banjar di Martapura, Senin (26/06).

“Hari ini akan ada materi juga praktik penggunaan aplikasi SIHA (sistem informasi HIV/AIDS),” ungkap Muhriadi Fahmi di tempat kegiatan saat dihubungi melalui pesan Whatsapp.

Dirinya menjelaskan, sebelumnya pendataan HIV/AIDS bagi Warga Binaan dilakukan oleh Puskesmas Karang Intan 1 selaku mitra dalam penanganan kasus tersebut di Lapas. Setelah kegiatan ini, nantinya Warga Binaan yang melakukan pemeriksaan HIV/AIDS dibuatkan rekam medis pada aplikasi SIHA, sedang tahapan pengobatan dan lainnya tetap menjadi bagian Puskesmas Karang Intan 1.

Lapas Narkotika Karang Intan bekerjasama dengan Dinkes Banjar dan Puskesmas Karang Intan 1 pada setiap kegiatan VCT (voluntary counselling and testing) pemeriksaan HIV/AIDS dan IMS kepada Warga Binaan. Lapas memfasilitasi tempat dan Warga Binaan yang akan diperiksa pada setiap agenda pemeriksaan yang dilangsungkan.

Kepala Lapas Narkotika Karang Intan Wahyu Susetyo dalam keterangannya menuturkan, pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS menjadi prioritas, dalam upaya melindungi kesehatan, meningkatkan kualitas hidup, dan menciptakan Warga Binaan yang lebih sehat, berkeadilan, dan berkelanjutan untuk suksesnya program pembinaan.

HIV/AIDS perlu dicegah dan dikendalikan karena memiliki dampak yang serius terhadap individu, komunitas, dan masyarakat secara luas terlebih bagi Warga Binaan yang sedang menjalani pembinaan di Lapas. Jika mereka sakit maka tidak akan bisa optimal mengikuti pembinaan yang diselenggarakan, oleh karena itu kita berkomitmen memberikan layanan kesehatan prima terhadap seluruh Warga Binaan kita, termasuk masalah HIV/AIDS ini,” pungkasnya.

(arb/ysf)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *