Teror TPPO di Makassar: 9 Tersangka Diamankan, Ribuan Korban Terancam Eksploitasi di Malaysia

Hukum dan Kriminal1116 Dilihat

Fakta Berita. Com

MAKASSAR – Kepolisian Daerah (Polda) Sulsel telah berhasil mengungkap kasus dugaan Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) yang ditujukan ke Malaysia dengan menggunakan dokumen palsu.

 

Kapolda Sulsel, Irjen Pol. Drs. Setyo Boedi Moempoeni Harso., SH., M.Hum, didampingi Wakapolda Sulsel, Kabid Humas Polda Sulsel, dan pejabat lainnya, menyampaikan hal tersebut dalam sebuah Konferensi Pers yang diadakan di Polda Sulsel pada Jumat (16/6/2023).

 

Dalam konferensi pers tersebut, dijelaskan bahwa para pelaku menggunakan modus operandi dengan menjanjikan pekerjaan yang menggiurkan serta memanipulasi data paspor dengan alasan kunjungan ke keluarga.

 

Kapolda mengungkapkan bahwa total keseluruhan pelaku yang berhasil diamankan berjumlah 9 orang, di antaranya terdapat 6 laporan polisi.

 

 

Laporan pertama melibatkan tersangka BA, yang merekrut beberapa anggota keluarganya dari Desa Paranglompoa, Kecamatan Bontolempangan, Kabupaten Gowa untuk bekerja di Malaysia.

 

YS, rekannya, menjanjikan mereka pekerjaan di perkebunan sawit di Malaysia. BA bertanggung jawab atas pengurusan paspor, visa, dan melengkapi berkas yang diperlukan dengan biaya yang akan dipotong dari gaji pekerja.

 

Salah satu laporan lainnya melibatkan tersangka JU, yang merekrut HA dari Dusun IV, Kelurahan Lalombundi, Kecamatan Pakue, Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara, HA dijanjikan pekerjaan di perkebunan sawit di Malaysia dan dijemput oleh tersangka RT setibanya di sana.

 

Selain itu, tersangka MA merekrut PMI Asrianto untuk bekerja di Kuala Lumpur, Malaysia. Tersangka WBA, sebagai Kepala Cabang PT. ISTI JAYA MANDIRI, membantu dalam persiapan paspor, sedangkan petugas imigrasi YU di Kantor Imigrasi Kelas I TPI Makassar membantu dalam pengurusan paspor dan visa.

 

Asrianto dan WBA membayar 10 Juta tanpa mematuhi prosedur yang berlaku. Selanjutnya, tim satgas TPPO PMI Polda Sulsel melakukan penyelidikan lebih lanjut dengan melakukan wawancara dan operasi rahasia di Kota Parepare pada Juni 2023.

 

Mereka memperoleh informasi tentang dugaan TPPO PMI di mana AS merekrut BA dan SA untuk menjemput beberapa orang di Desa Talle, Kecamatan Sinjai Selatan, dan menampung mereka di rumah SA di Parepare.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *