Pilu! Kisah Seorang Ibu Korban Bencana Kebakaran, 3 Bulan Menunggu Bantuan Pemda Namun Tak Kunjung Ada

Daerah1362 Dilihat

Fakta Berita Online

LUWU TIMUR – Kisah Pilu kehidupan yang menimpah Ibu Hasni, warga Dusun Lanosi, Desa Lanosi Kecamatan Burau Kabupaten Luwu timur, Korban Bencana Kebakaran, Kini Hanya Bisa Tinggal di Kios Kecil Miliknya.

 

Tidak hanya kehilangan rumah, Ibu Hasni juga kehilangan barang berharga miliknya, yang nilainya mencapai hingga ratusan juta rupiah, setelah si jago merah menghanguskan tempat kediamannya, pada tanggal 17 maret 2023.

 

Pasca kebakaran itu, 3 bulan Menunggu bantuan, namun tak kunjung ada, oleh pemerintah daerah, kini Ibu Hasni hanya bisa tinggal di kios kecil milik satu satunya saat ini.

 

“saya sudah bolak balik, cek rekening saya, tapi sampai saat ini belum ada masuk itu bantuan, padahal ini sudah hampir 3 bulan, saya juga tidak tahu apakah dana itu akan disalurkan atau tidak.” ungkapnya.

 

Sementara itu, Syair, selaku Kepala Desa Lanosi saat dikonfirmasi mengatakan, terkait Hal itu, pemerintah Desa sudah menyerahkan berkas untuk bantuan tersebut ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu timur.

 

“sudah masuk berkasnya, saya sendiri yang langsung antar ke BPBD pada saat itu,” kata syair.

 

Ironisnya, terkait Hal itu, BKAD dan BPBD Luwu timur berbeda pendapat mengenai soal teknis penyaluran bantuan korban bencana tersebut.

 

Kepala Badan Keuangan Dan Aset Daerah (BKAD) luwu timur, Dr. Ramadhan Pirade saat di konfirmasi melalui via whatsapp oleh wartawan, jika dana bantuan korban bencana tersebut sedang di transfer ke BPBD lalu BPBD yang akan menyalurkan ke penerima bantuan melalui rekening masing-masing penerima bantuan.

 

Sedang di transfer ke dinas BPBD dinda, nanti dinas yang transfer ke masing-masing yang bersangkutan” katanya, sabtu, 10 juni 2023.

 

Masih di Hal yang sama, menurut Masdin selaku Plt Kalaksana BPBD luwu timur, jika anggaran untuk korban bencana tersebut dikelola oleh BKAD dan yang menyalurkan adalah BKAD bukan BPBD,

 

“Dana Korban itu dari BKAD yang mengelola anggarannya dan kemudian ditransfer ke rekening korban bukan BPBD” jelasnya, saat dikonfrimasi wartawan melalui via whatsapp milik pribadinya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *