MURATARA-Faktaberita.Online
Warga Rupit di daerah aliran sungai (DAS) Sungai Rupit Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) mengeluhkan kondisi sungai Rupit yang keruh dan berwarna kecoklatan.
Kondisi serupa terjadi pada Sungai Rawas yang merupakan induk dari Sungai rupit, airnya keruh dan kotor.
“Dulu tidak seperti ini sungai kami, jernih, sekarang keruh, kotor,” kata Meri warga desa noman Sabtu ,(10/06/2023).
Meri mengakau tidak tahu apa yang menyebabkan kondisi air di dua sungai itu menjadi keruh. Karena itu dia berharap pemerintah daerah segera bertindak untuk mencari tahu penyebab dan mengatasi permasalahan air sungai keruh tersebut, pertanyaannya ‘”50 orang berbuat salah dan 10:orang baik tidak bisa melawan ????
Karena kata meri, warga setempat sangat bergantung pada Sungai Rupit dan Sungai Rawas untuk keperluan sehari-hari.
Apalagi mayoritas penduduk Kabupaten Muratara berada di daerah aliran sungai. “Karena rumah mereka di pinggir sungai otomatis memanfaatkan air sungai itu.”
Sedangkan warga yang rumahnya agak jauh dari sungai, ada yang pakai sumur, ada juga yang berlangganan PDAM.
Ketua Lppas (Samsul Bahri), Kabupaten Muratara mewakili masyarakat angkat bicara kalau tidak ada perubahan dua sungai ini keruh , kami masyarakat meminta kepada pemerintah Muratara dan propinsi aparat kepolisian supayo di berhentikan para penambang ilegal (pepetih) ,serta tangkap dan pemilik Dompeng dengan hukuman yang berlaku , karena air tidak layak di konsumsi bagi masyarakat umum.
Karena di tiga kecamatan air masih berwarna kecoklatan dan bisa menimbulkan penyakit bagi masyarakat , karena ulah penebangan ilegal (pepetih), ungkapnya.
Pewarta,: IWO-I Muratara.