Pemerintah Kampung Nawaripi Mimika dan Yayasan Cahaya Kasih Harapan Abadi berkomitmen bangun SDM suku Komoro Timika.

Daerah21 Dilihat

Faktaberita, Online – Timika Kepala Kampung Nawaripi,Distrik Wania, Kabupaten Mimika Propinsi Papua Tengah Norman Ditubun menyampaikan ungkapan hati yang mendalam di tengah-tengah warga masyarakat suku Komoro Nawaripi Senin 13/05/2025,pada kesempatan penjemputan dua Bruder pengurus Yayasan Cahaya Kasih Harapan Abadi Kabupaten Seram Bagian Barat ( SBB ) Propinsi Maluku yaitu Bruder Daniel Bmsc dan Bruder Hengky Andreas Resubun Bsmc serta Dokter Budianto Susanto selaku Donatur tetap Yayasan Cahaya Kasih Harapan Abadi SBB.
Norman dengan penuh haru menyampaikan komitmenya untuk membangun Desa Nawaripi dari berbagai aspek,dan yang menjadi prioritas adalah pembangunan manusia melalui peningkatan Sumber Daya Manusia ( SDM ) masyarakat adat Desa Nawaripi yaitu suku Komoro,” saya komitmen bangun Nawaripi mulai dari SDM sehingga orang Komoro nantinya jangan jadi penonton di kampung Nawaripi”.Ungkapnya.
Kehadiran dua Bruder dan satu Dokter ini merupakan bukti kerja sama pihak pemerintah Kampung Nawaripi dan pihak Yayasan dimana pemerintah Kampung Nawaripi telah mengirimkan beberapa putra Nawaripi ke Yayasan Cahaya Kasih Harapan di SBB untuk mengenyam pendidikan di sana.
Dikatakanya,Hingga saat ini pihak Yayasan selalu berkoordinasi dan melakukan komunikasi baik atas kerjasama dimaksud,pasalnya warga Komoro yang mendiami Kampung Nawaripi sangat yakin dan percaya atas misi gereja Katholik melalui Yayasan dalam membina dan mengasuh anak Nawaripi,” Keluarga besar Komoro di Kampung Nawaripi ini yakin bahwa misi gereja Katholik lewat Yayasan ini baik untuk anak Komoro,sehingga anak-anak itu bisa diijinkan berangkat ke seram”.Ungkapnya.
Menurut Norman,jika dilihat dari fasilitas dan kemajuan pendidikan maka di Timika telah banyak sekolah dan kemajuan pendidikan lain,namun hasil capaian warga Komoro dalam menuntut ilmu terkesan belum maksimal,” Banyak sekolah maju dan bagus di Timika tapi orang tua anak lebih percaya asuhan dan didikan gereja Katholik dibawah pimpinan para biarawan dan biarawati dan memilih Yayasan Kasih Harapan Abadi SBB sebagai tempat asuh anak Komoro”.Ujar penuh yakin.
Sesuai rencana akan ada gelombang kedua sebanyak 27 orang meliputi pria dan wanita menyusul pengiriman anak gelombang pertama yang saat ini telah bersekolah dan meningkatkan bakat di SBB,” Kami sedang berupaya untuk kirim lagi anak Komoro ke Seram dalam gelombang kedua,namun ada berapa kendala fasilitas Yayasan yang belum memadai sehingga kami coba berkoordinasi dengan pihak Pemda Mimika,Yayasan Pengembangan Masyarakat Amume Komoro ( YPMAK ) dan Lembaga Masyarakat Komoro ( LEMASKO } untuk membantu Yayasan Kasih Harapan abadi dalam mengasuh anak-anak kita ini’.Tutupnya. ( Ef42 )
Iditor bang Romzi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *