Penyuluhan Anti Tawuran dan Deklarasi SMK Yapermas

TNI/Polri66 Dilihat

Faktaberita.Online

Jakarta Pusat – Aiptu Hardi Bakri selaku Binops Polsek Metro Menteng bersama para Bhabinkamtibmas hadir dalam rangka kegiatan penyuluhan tentang bahaya tawuran serta mendeklarasikan komitmen kita bersama dalam menciptakan lingkungan sekolah yang aman, damai, dan bebas dari tindak kekerasan, jalan Anyer Raya No. 7 Rt. 003/02 Kelurahan Menteng, Jakart Pusat. Rabu, (6/11/2024).

Kegiatan ini merupakan langkah penting dalam mengingatkan kita semua, khususnya para generasi muda, untuk menjauhi tindakan kekerasan yang merugikan diri sendiri, orang lain, serta nama baik sekolah.

Dalam penyampaian Aiptu Hardi, khususnya yang melibatkan pelajar, adalah fenomena yang semakin mengkhawatirkan di kalangan anak muda. Meskipun sering dianggap sebagai ekspresi kekuatan atau kebanggaan, tawuran sesungguhnya adalah tindakan yang merugikan banyak pihak. Tawuran dapat mengakibatkan cedera serius, bahkan kehilangan nyawa, baik bagi mereka yang terlibat langsung maupun orang lain yang tidak bersalah. Selain itu, tawuran juga mencoreng citra sekolah dan menciptakan ketakutan di masyarakat.

Tawuran juga akan menghambat proses pembelajaran di sekolah. Fokus kita sebagai siswa bukanlah untuk terlibat dalam pertikaian, tetapi untuk belajar dan mengembangkan diri menjadi pribadi yang lebih baik. Oleh karena itu, tawuran harus dihentikan, dan kita sebagai bagian dari komunitas SMK Yapermas berkomitmen untuk menghindarinya.

Sebagai generasi penerus bangsa, kita memiliki tanggung jawab untuk menjaga keharmonisan dan kedamaian di lingkungan sekolah. Penyuluhan ini bertujuan untuk membuka mata kita semua akan dampak buruk tawuran yang tidak hanya merugikan diri sendiri, tetapi juga keluarga, teman, sekolah, dan masyarakat.”ujar Hardi”.

Pengalaman tawuran dapat menimbulkan trauma psikologis yang berkepanjangan, baik bagi pelaku maupun korban. Siswa yang terlibat tawuran cenderung mengalami gangguan emosional dan kesulitan dalam beradaptasi di masyarakat.

Ketika tawuran terjadi di sekolah, hal tersebut mencoreng citra sekolah dan merusak nama baik kita semua. Sekolah yang seharusnya menjadi tempat untuk belajar dan berkembang menjadi tempat yang tidak aman dan tidak kondusif.

Meneruskan pesan Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro melalui Kapolsek Metro Menteng Kompol Bayu Marfiando, bahwa Tawuran dapat berujung pada tindakan hukum yang berdampak pada catatan kriminal. Ini tentu saja akan menghambat kesempatan kalian untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi atau bahkan mendapatkan pekerjaan di masa depan.

Sebagai bentuk komitmen untuk menciptakan lingkungan yang damai dan penuh toleransi, pada hari ini kita bersama-sama akan mendeklarasikan sikap anti tawuran. Melalui deklarasi ini, kita menyatakan bahwa:
– Kami siswa SMK Yapermas berkomitmen untuk menjauhi segala bentuk kekerasan, termasuk tawuran, di dalam maupun di luar lingkungan sekolah.
– Kami akan senantiasa mengedepankan dialog, saling menghargai, dan menyelesaikan setiap perbedaan dengan cara yang baik dan penuh kedamaian.
– Kami berjanji untuk saling menjaga nama baik sekolah dan tidak akan terlibat dalam kegiatan yang merusak citra dan keamanan sekolah.
– Kami mendukung upaya pihak sekolah dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman, nyaman, dan kondusif bagi proses belajar mengajar.

Dalam menciptakan suasana yang kondusif dan positif di sekolah kita. Ingatlah bahwa kekuatan kita sebagai siswa bukan terletak pada seberapa kuat kita dalam bertarung, tetapi pada seberapa besar kita bisa bekerja sama, saling mendukung, dan membangun komunitas yang lebih baik.

Semoga penyuluhan dan deklarasi ini menjadi titik awal bagi kita semua untuk menjadi generasi muda yang lebih baik, bijaksana, dan penuh tanggung jawab. Terima kasih atas perhatian dan partisipasinya.

(Humas Polres Metro Jakarta Pusat)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *