Rakor Pengendalian Inflasi: Harga Pangan Minggu Ketiga Oktober 2024 di Pasbar Cenderung Naik

Daerah28 Dilihat

 

 

Faktaberita,Online.PASAMAN BARAT-Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi bersama Menteri Dalam Negeri RI secara virtual dari Ruang Balkon Kantor Bupati, Senin (21/10). Rapat dibuka oleh Plt. Sekretaris Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Bapak Komjen Pol. Drs. Tomsi Tohir, M.Si.

 

Dalam rakor tersebut, Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa, Dr. Pudji Ismartini, M.App.Stat., menyampaikan Tinjauan Inflasi dan Indeks Perkembangan Harga Minggu Ketiga Oktober 2024. Melihat sejarah dua tahun ke belakang, pada bulan Oktober 2022 Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,11% (month-to-month). Komoditas yang memberikan andil deflasi tertinggi adalah cabai merah, telur ayam ras, dan daging ayam ras. Dari 90 kota IHK, 29 kota mengalami inflasi dan 61 kota mengalami deflasi. Sedangkan secara tahunan (year-on-year), Oktober 2022 terjadi inflasi sebesar 5,71%. Pada Oktober 2023, Indonesia mengalami inflasi sebesar 0,17% (month-to-month).

 

Komoditas yang memberikan andil inflasi tertinggi adalah beras, bensin, dan cabai rawit. Dari 90 kota IHK, 69 kota mengalami inflasi dan 21 kota mengalami deflasi. Secara tahunan, inflasi pada Oktober 2023 mencapai 2,56%.

 

Selanjutnya, Dr. Drs. Sarwo Edhy, S.P., M.M., M.H., selaku Sekretaris Utama Badan Pangan Nasional, menyampaikan Aksi dan Strategi Badan Pangan Nasional dalam rangka Mengendalikan Inflasi Nasional. Tingkat inflasi nasional pada September 2024 sebesar 1,84% (year-on-year), turun dari inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 2,12%. Komoditas dengan kontribusi inflasi terbesar adalah beras, sebesar 0,23% (year-on-year).

 

Komoditas lain yang menyumbang kenaikan inflasi pada Agustus adalah emas perhiasan, sigaret kretek mesin, kopi bubuk, dan gula pasir. Bantuan pangan beras dinilai efektif menahan laju inflasi pangan, khususnya beras. Update Realisasi Aksi Badan Pangan Nasional dalam Menjaga Inflasi, Pengendalian Kemiskinan Ekstrem, dan Pengentasan Stunting di antaranya adalah Penyaluran Beras SPHP dengan realisasi per 5 Oktober 2024 sebesar 1.153.602 ton (96,13%); Gerakan Pangan Murah dengan realisasi 7.536 kali pada Januari-4 Oktober 2024 di 37 provinsi dan 459 kabupaten/kota; Fasilitasi Distribusi Pangan dengan realisasi per 4 Oktober 2024 sebesar 300,3 ton; Kios Pangan dengan realisasi Januari-4 Oktober 2024 sebanyak 378 kios di 21 provinsi dan 89 kabupaten/kota; serta Penyaluran Bantuan Pangan Beras Tahap I sebesar 659.054 ton, Tahap II sebesar 653.357 ton, dan Tahap III (Agustus) sebesar 244.344 ton.

 

Sementara itu, berdasarkan grafik harga bahan pangan di Kabupaten Pasaman Barat pada periode 14 Oktober 2024 hingga 21 Oktober 2024, terjadi kenaikan harga yang cenderung meningkat. Bahan pangan yang mengalami kenaikan harga antara lain cabai rawit hijau, minyak goreng curah, daging ayam broiler/ras, cabai merah lokal, dan bawang putih. Sementara itu, bahan pangan yang mengalami penurunan harga adalah jagung lokal pipilan. Berikut urutan waktu dan tingkat persentase perubahan harga bahan pangan tersebut:

 

Pada 17 Oktober 2024, harga jagung lokal pipilan mengalami penurunan sebesar 12,77%, disusul kenaikan harga cabai rawit hijau sebesar 6,67%. Pada 20 Oktober 2024, harga minyak goreng curah naik sebesar 5,88%.

 

Pada 21 Oktober 2024, harga daging ayam broiler/ras mengalami kenaikan sebesar 7,41%, disusul kenaikan harga cabai merah lokal sebesar 14,29%, dan terakhir, kenaikan harga bawang putih sebesar 5,56% dari harga sebelumnya.

 

 

Pewarta:Zul Efendri

Editor.   :Redaksi Sumbar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *