21 Juli, Jalan Padang-Bukittinggi via Lembah Anai Baru Bisa Dilalui Kembali

Daerah730 Dilihat

 

Sumatra Barat,Faktaberita,Online-Perbaikan jalan nasional di Lembah Anai, Kabupaten Tanah datar, yang menghubungkan Kota Padang dan Bukittinggi terus dilakukan siang dan malam.

 

Di sisi lain, Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto menegaskan dalam empat hari ke depan, pihaknya akan terus melakukan modifikasi cuaca. Yakni sampai 24 Mei mendatang. Ini bertujuan supaya tidak terjadi hujan di sekitar Gunung Marapi.

 

”Sehingga tim gabungan bisa maksimal membersihkan material di 18 aliran sungai yang berhulu di Gunung Marapi,” terangnya di posko bencana di Manunggal, Kecamatan Lima kaum.

 

Pihaknya, tambah Suharyanto,  sudah memetakan titik-titik potensi bencana. Kemudian digabungkan dalam sebuah peta risiko bencana yang sedang disusun dan bakal dibagikan ke pemerintah daerah.

 

”Pemetaan yang telah kami lakukan melalui pemantauan udara dan darat, nantinya ini diharapkan menjadi rujukan bagi pemerintah daerah untuk pembangunan rumah-rumah masyarakat di sepanjang bantaran aliran sungai. Sehingga ke depan masyarakat akan lebih aman,” katanya.

 

 

 

Memasuki hari ke 10 pascabencana, pencarian korban pun terus dilakukan. ”Untuk 10 korban hilang, akan terus dilakukan pencarian sampai beberapa waktu ke depan. Sedangkan pengungsi secara bertahap sudah berkurang di beberapa posko pengungsian dan kondisi logistik untuk 3 bulan ke depan terpantau mencukupi,” tukasnya.

 

Eka Putra menyampaikan saat ini korban meninggal dunia sebanyak 32 orang dan masih hilang sebanyak 10 orang. ”Kita terus melanjutkan pencarian korban yang masih hilang, dengan menurunkan 200 personil gabungan yang di bagi pada 6 sektor. Kita bahkan juga menurunkan alat rafting untuk menyisir sungai-sungai, bahkan sampai ke sungai di Kabupaten Sijunjung,” pungkasnya.

 

27 KK Setuju untuk Relokasi

 

Di kabupaten Agam, distribusi bantuan terus berlangsung di sejumlah titik terdampak bencana. Selain bahan pangan serta pakaian dan perlengkapan tidur, juga disalurkan alat berat untuk pembersihan material dari area permukiman dan fasilitas umum.

 

Di salah satu titik terdampak banjir bandang di Nagari Kototuo, Kecamatan IV Koto, proses pembersihan material terus dilakukan dilakukan tim gabungan. Baik dari Pemkab Agam, pemerintahan nagari dan masyarakat.

 

”Kami terus mengupayakan pembersihan sedimen di area pemukiman dan revitalisasi fasilitas umum. Kami harapkan dukungan dari seluruh pihak. Saat ini bantuan yang paling kita butuhkan ialah bantuan mobilisasi alat berat, truk, sekop, cangkul, gerobak, serta alat-alat untuk pembersihan material lainnya,” sebut Wali Nagari Kototuo, Irvan Darwin.

 

Menurutnya, sudah 60 persen material sedimen berhasil dibersihkan di wilayah terdampak di nagari tersebut. ”Di Nagari kita ada dua jorong yang terdampak. Jorong Galugua dan Jorong Lurah. Satu sekolah juga rata dengan tanah. Karena itu kita juga butuh peralatan sekolah dan fasilitas belajar,” ucapnya. Sekolah tersebut ialah SD 03 Kecamatan IV Koto. Untuk sementara proses belajar dilakukan di salah satu MDTA terdekat.

 

Di Nagari Bukik Batabuah, wali nagari setempat Firdaus menyebutkan, pihaknya telah dan masih melakukan pendataan terkait rencana relokasi warga yang ada di zona merah. Sejauh ini sudah ada masyarakat yang bersedia untuk mengikuti program relokasi.

 

”Sudah ada 27 KK yang menyatakan siap untuk direlokasi. Lima di antaranya relokasi mandiri. Dengan kata lain mereka memiliki lahan di wilayah yang tidak rawan. Kemudian 22 KK lainnya dikembalikan ke pemerintah kabupaten dan provinsi.

Pewarta:Zul Efendri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *