Fakataberita.Online-Jambi
NO Nama inisial (35) Warga Desa Suka Menang kecamata Karang Jaya kabupaten Musi Rawas Utara yang malang , bekerja sebagai tukang ojek minyaknya mentah di Desa Lubuk Napal kecamatan Pauh kabupaten Sarolangun Jambi provisi Jambi, peria mempunyai tiga orang anak yang masi sangat dibutuhkan kehadirannya, anak pertama mesih duduk di kelas tiga SD, dan anak kedua masih TK sedangkan anak yang ketiga Masi berumur sekitar 3 bulan, namun sekarang terpaksa mendekam di balik jeruji besi untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya yang tidak dia sengaja.
No nama inisial waktu diwawancarai wartawan Fakta Berita (Anggota IWO-I) mengatakan kalu kejadian pembunuhan itu terjadi secara sepontan tidak disengaja, bukan direncanakan, waktu itu saya sedang berada di pondok karena tidak bisa bekerja menarik (melangsir) minyak ke tempat pembeli (penampung) karena sakit bisul dikaki yang sedang saya alami lagi membengkak besar dan bernanah. 23 September 2023.
‘“pada sore kamis sebelum hari kejadian itu, saya sedang berada di pondok tidak bekerja karena kaki saya sakit bisul yang sedang bengkak besar dan bernanah, itulah sebabnya saya tidak menarik ojek padahal rasanya saya sangat ingin bekerja, karna jika saya tidak menarik ojek, tidak ada kemasukan (gaji) apalagi minyak untuk ojek saya sudah ada, namun kaki saya sengat terasa sakit jangan kan untuk membawa Ojek yang berisi 6-12 galon 35 yang sangat berat itu, mau berjalan memakai sepatu atau sandal saja saya tidak bisa “ungkap peria malang 3 orang anak itu”
Tiba tiba sekitar pukul 4-5 sore datang ( 3) tiga orang yang tidak saya kenal kepondok kami untuk Meminta minyak, sebanyak satu DRUM atas perintah Bosnya (korban) yang satu mengaku sebagi tukang ojek yang akan membawa minyak itu, dan yang berdua mengaku sebagi pesuruh atu anak buah korban yang berperan sebagai pemimpin (Bos) mereka itu, namun permintaan mereka tidak bisa saya kabulkan karena saya tidak berani memberikan nya tanpa izin dari Bos saya oleh, tidak lama kemudian karna hari sudah mulai gelap 3 orang itu pulang”ungkap tersangka”
Lanjut Tersangka”- jika saya memberikan minyak satu DRUM itu – itu akan menjadi beban tanggung saya, jika tidak ada izin dari yang punya minyak itu, kalu dia ingin meminta 1-2 galon 35; saya akan kasi biarlah saya yang menggantikannya sama bos saya, namun mereka tidak mau kalau tidak satu Drum, sedangkan harga satu DRUM yang mereka pinta itu sebesar sekitar Rp.1.200,000 (satu juta dia ratus ribu rupiah) lebih, sementara gaji saya saja ngojek itu dalam satu hari kalu lagi lancar paling besar sekitar Rp. 100.000 (seratus ribu rupiah) satu hari kadang kadang satu perak pun tidak ada..
“Keesokan harinya pada hiri Jum’at 22 September 2023 sekitar jam 14 wib
waktu itu saya sedang berada di pondok tiba tiba-tiba datang lagi 3 orang dua orang yang datang kemarin itu sedangkan yang satu mengaku sebagi bos korban, dari pondok saya mendengar suara berteriak-teriak memanggil nama saya, meminta saya segerah turun dari pondok, Lalau saya jawab nanti dulu saya mau makan ini lagi masak, dia tetap memaksa sambil berteriak nanti dulu makan itu turun dulu kamu tu.” Ungkapnya”
Lanjut tersangka”- Dengan perasaan bercampur rasa takut, Lalu saya beranikan diri untuk turun dari pondok karena takut dia semakin marah,, setelah sampai di halaman korban memaksa untuk naik dibelakang motor yang dia Bawak itu, setelah naik motor itu langsung melaju kedepan dan tidak jau dari pondok tempat saya bekerja itu di tengah kebun sawit dia berhenti meminta saya turun dari motornya, saya ikuti apa yang dia katakan olehnya karena takut jika tidak dituruti dia akan marah.”kata tersangka”
” Setelah saya turun dari motor dia langsung mengatakan, Hoy kamulah yang bernama No, ngapo kamu idak memberikan minyak kepada anak buah saya kemarin, apa kamu sudah hebat nian, belum kenal siapa saya, apa sudah bosan hidup ” ungkap tersangka meniru cerita korban”
“Idak bang saya tidak berani memberi minyak itu kalau tidak ada perintah atau izin dari pemiliknya (bos), saya sudah bilang sama teman – teman Abang kemarin silahkan mintak sama pemiliknya atau telpon saja jika ada perintah dari dia akan saya kasi bang, jangan minta ke saya karena saya ini hanya tukang ojek bang,
Dia langsung menampar muka saya bagian kanan setelah itu kembali menampar muka saya bagian kiri sambil memijak kaki saya yang terkena bisul itu langsung penglihatan saya merasa gelap sambil menahan rasa sakit,
Tiba-tiba saya sadar kalau yang saya genggam ditangan saya itu ada pisau dapur alat saya memasak tadi, langsung saya tikam kearah dia lalu dia jatuh tapi saya tidak mengetahui dimana luka kena nya, lalau dia kembali bangun berdiri kembali sambil mendekati saya seperti ingin membalas, lalu saya tikam lagi bagian depan setelah itu dia kembali roboh sambil berteriak -teriak memanggil meminta tolong, dengan perasaan panik saya melihat ada motor langsung saya bawak pergi untuk menyelamat kan diri.
LY (Istri) tersangka waktu ditanya membenarkan kejadian itu, setelah sampai dirumah suaminya mengatakan kalau dia menusuk orang dan dia meminta kami keluarga untuk menyerahkan dirinya kepada pihak yang berwajib untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya, saat itu juga dia didampingi oleh Keluarga kami menyerahkan suami saya di polres Sarolangun Jambi “tutup istri tersangka”.
Red : Tiem IWO-I