Fbo~Kab. Tangerang
Pembangunan halaman SMP Negeri VI Solear kabupaten Tangerang, di duga menyimpang jauh dari BESTEK dan RAB yang telah di tentukan, Pasalnya kegiatan pengecoran Halaman SMP Negeri VI yang terletak di wilayah kampung Ranca desa Cikasungka, kecamatan Solear di bangun menggunakan anggaran pemerintah yang tidak jelas sumber anggaranya, yang jelas bukan bantuan dari pribadi atau donatur.
Tim Investigasi Barikade khusus D-88 Badan Penelitian Aset Negara (BPAN) Lembaga Aliansi Indonesia (LAI), di lokasi kegiatan mengatakan,
“Kegiatan tidak di pasang papan informasi kegiatan atau papan proyek, kegiatan yang di mulai malam hari, menggunakan Molen kecil ukuran sekitar seperempat kubik. yang komposisi takaran tiap material dan agregat serta semen dan air (desaign mix) serta obat beton yang di duga tidak berstandard mutu beton, apalagi penggunaan materialnya juga di nilai jenis material yang bermutu rendah
Termasuk jenis semen yang di anggap sebagai mutu yang kualitasnya perlu di pertanyakan karena harga yang tergolong murah dan perbandingan volume material dan perbandingan semen sebagai parameter mutu, serta perbandingan penggunaan air yang terlihat tidak berukuran, sehingga menghasilkan adukan beton lebih encer dari SLUMP (kekentalan adukan).beton bermutu rendah atau ukuran slump beton yang biasa di peruntukan untuk pengecoran non struktur sebagai lantai kerja (Lc) dalam konstruksi jalan jalan beton.” Ungkap Salah Satu anggota Tim Bassus D-88 BPAN – LAI Mular Tri H 29/11/2023
“Kegiatan di laksanakan tanpa ada pengawasan dari konsultan maupun dinas terkait, sehingga kontraktor pelaksana leluasa melaksanakan kegiatan yang di duga menyimpang dari BESTEK dan RAB,
Awak media Fakta berita online dan cetak, mengklarifikasi kegiatan kepada Sugeng yang di duga kontraktor, maupun Dadang, mandor atau pelaksana kegiatan di hubungi lewat Telpon maupun pesan singkat What’s App, tidak di jawab dan di abaikan 29/11/2023
Sementara Ketua komite SMP N VI, H Rokip yang ikut mengawal kegiatan hingga pagi hari sekitar pukul 02:00 wib mengatakan,
Menyayangkan pelaksanaan kegiatan yang terkesan keluar dari bestek dan RAB yang telah di tentukan, tidak di awali dengan pemadatan dengan batu makadam yang di woles, lokasi sebagian beda tinggi, tanpa ada pemerataan, cuma di ratakan dengan pasir, kemudian langsung di cor.
Sementara pemasangan besi wermes ukuran sekitar 6 mm di letakan tidak presisi dengan ketebalan beton, yaitu 10 cm, yang awal rencananya 15 cm, berhubung ada perubahan volume, ketebalan berubah menjadi 10 cm,
Namun pada kenyataanya realisasi ketebalan tidak merata, terukur sekitar 5 cm, 6cm, 8 cm, hingga 10 cm” ungkap ketua Dewan komite SMP N VI Solear, H Rokip yang telah melakukan pengukuran ketebalan bersama awak media faktaberita online 30/11/2023
Bahkan menurut salah satu pekerja dari wilayah setempat yang tidak menyebutkan namanya (Red) mengatakan,
“Perintah mandornya pa, jangan terlalu tebal, ke sananya itu urusan saya”, tutur tukang yang memperdayakan masyarakat sekitar 30/11/2023
“Besi di letakan tanpa deking besi atau pengganjal besi biar presisi dengan ketebalan, hanya diletakkan di badan lahan yang mau di cor.
“Termasuk penggunaan plastik di badan lahan yang akan di cor, _cuma sebagian_ , sebagian lagi tidak menggunakan plastik,
khawatirnya kandungan air cepat terserap tanah, akhirnya beton cepat mengering, mutu dan kualitas beton semakin rendah jika di uji menggunakan teknik tes kuat tekan,
dan mutu beton yang di curahkan hasilnya di khawatirkan jauh dari mutu yang seharusnya, apalagi pada saat musim hujan deras, di khawatirkan beton akan mudah hancur, sekarang sudah mulai memasuki musim hujan, beton yang sudah ber umur 3 hari aja masih lembek, ga kering, dan tidak keras layaknya beton, kami sebagai penerima manfaat mohon kepada dinas terkait untuk di lakukan evaluasi dan kajian hasil kerja kontraktor pelaksana,
agar kegiatan pengadaan barang dan jasa konstruksi, benar benar bisa di pertanggung jawabkan secara mutu dan kualitas, sesuai dengan Bestek, RAB maupun serapan anggaran, ini menyangkut uang rakyat, yang di kuasakan kepada dinas terkait sebagai Pengelola Anggaran (KPA) bisa di pertanggung secara mutu dan kualitas,
Soalnya dari awal kegiatan hingga selesai, pengawas dari dinas terkait maupun konsultan tidak terlihat, alias absen, jika kondisinya begini, kegiatan terkesan hanya buang buang anggaran yang tidak efektif, kurang memikirkan mutu dan kualitas, terkesan hanya mengejar keuntungan sebesar besarnya”, ujar ketua komite SMP N VI Solear, H Rokip 29/11/2023 (Mr)