Way kanan, Faktaberita online – 7 Desember 2025
Di pelosok Way Kanan, Lampung, ada kisah pilu dan inspiratif. Warga Kampung Pakuan Baru dan Tanjung Ratu, Kecamatan Pakuan Ratu, turun tangan sendiri memperbaiki jalan kabupaten yang sudah bertahun-tahun tak tersentuh. Enam kilometer jalan tanah merah yang rusak parah, menjadi satu-satunya akses vital bagi ratusan warga-menuju sekolah, puskesmas, pasar, dan bahkan kecamatan tetangga.
“Ini bukan hanya jalan, ini adalah harapan kami,” kata Basaroni, Kepala Kampung Pakuan Baru, dengan suara yang berat. Pagi hingga sore, warga bergotong royong, bergantian menambal lubang, mengurug lumpur. Anak-anak sekolah, petani, dan warga yang sakit, semua melewati jalan ini. “Kalau jalan kami bagus, masyarakat kami makmur,” harapnya.
Dewata, Kepala Kampung Tanjung Ratu, meneteskan air mata syukur. “Terima kasih, warga Pakuan Baru! Kekompakan ini patut jadi contoh.” Ia berdoa agar Gubernur Lampung, Bapak Mirzani, mendengar jerit mereka: “Jalan ini bukan sekadar jalur, ini nyawa ekonomi kami.”
Warga Dusun Mekar Sari, Pakuan Baru, menghela napas sedih. “Keluhuran masyarakat sudah bertahun-tahun. Kami berharap perhatian serius, jangan biarkan kami terisolasi.” Musim hujan membuat jalan licin, menghambat komoditas unggulan mereka-hasil bumi yang melimpah.
Pertanyaan besar menggantung: kapan pemerintah akan mendengar suara mereka? Sementara itu, gotong royong terus berlanjut, menjadi simbol harapan tak padam. *Apakah kita akan membiarkan harapan ini bertepuk sebelah tangan (Onal Irpan)






