Bupati FDW Buka Mini Lokakarya Percepatan Penurunan Stunting dan Sosialisasi 7 Dimensi Lansia Tangguh di Tumpaan

Minsel345 Dilihat

Minsel, FaktaBerita—
Bupati Minahasa Selatan, Franky Donny Wongkar, S.H., menghadiri sekaligus membuka secara resmi Mini Lokakarya Percepatan, Pencegahan, dan Penurunan Stunting Tahap III serta Sosialisasi 7 Dimensi Lansia Tangguh Tahun 2025, yang digelar di Kantor Camat Tumpaan, Senin (3/11/2025).

Kegiatan ini menjadi momentum strategis dalam memperkuat sinergi lintas sektor untuk mewujudkan generasi sehat, cerdas, dan produktif, sekaligus memastikan kesejahteraan keluarga dan lansia di Kabupaten Minahasa Selatan.

Dalam sambutannya, Bupati Franky Donny Wongkar menegaskan pentingnya koordinasi antarinstansi dalam upaya menurunkan angka stunting yang masih menjadi tantangan daerah. Berdasarkan data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) dan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), prevalensi stunting di Kabupaten Minahasa Selatan menunjukkan tren fluktuatif, yakni 24,2% pada 2021, meningkat menjadi 28,1% pada 2022 hingga 2024.

“Melalui forum ini, kita ingin memastikan bahwa seluruh strategi penanganan di lapangan benar-benar terintegrasi, efektif, dan berdampak langsung pada penurunan angka stunting di daerah kita,” ujar Bupati FDW.

Ia menargetkan, angka stunting di Minsel dapat turun dari 28,1% menjadi 24,5% pada tahun 2025, sejalan dengan arah pembangunan jangka menengah daerah (RPJMD) Kabupaten Minahasa Selatan Tahun 2025–2029.

Sebagai bentuk keseriusan pemerintah daerah, berbagai langkah konkret telah dilakukan, seperti Gerakan Aksi Bergizi bagi Remaja Putri, inovasi daerah Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING), Gerakan Ayah Teladan Indonesia (GATI), pelaksanaan pemeriksaan kesehatan, hingga pembangunan fasilitas sanitasi layak bagi masyarakat.

Selain membahas stunting, kegiatan ini juga dirangkaikan dengan Sosialisasi 7 Dimensi Lansia Tangguh, yang merupakan bagian dari program nasional Bangga Kencana. Program ini menekankan pentingnya perhatian berkelanjutan terhadap seluruh siklus kehidupan masyarakat — mulai dari anak, remaja, dewasa, hingga lanjut usia.

Adapun tujuh dimensi lansia tangguh yang disosialisasikan meliputi:

1. Dimensi spiritual

2. Dimensi emosional

3. Dimensi fisik

4. Dimensi sosial kemasyarakatan

5. Dimensi kognitif

6. Dimensi profesional/vokasional

7. Dimensi lingkungan

Melalui penerapan tujuh dimensi tersebut, diharapkan para lansia di Minahasa Selatan tidak hanya menjadi penerima manfaat pembangunan, tetapi juga berperan aktif sebagai panutan moral dan sumber kebijaksanaan bagi keluarga serta masyarakat.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut, Danramil 1302-16 Tumpaan Kapten Inf. Ferdinand Tedampa, Kapolsek Tumpaan Iptu Oksin Prong, Kepala Puskesmas Tumpaan dr. Conny Toliu, M.Kes., Ketua Ikatan Penyuluh KB Provinsi Sulawesi Utara (IPKB) Olvia Lora Lolowang, S.Pd., serta para Hukum Tua, pengurus PKK, kader TPK, kader BKL, tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh perempuan, dan tokoh pemuda se-Kecamatan Tumpaan.

Bupati FDW juga didampingi oleh Plt. Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Frelly Turangan, S.St., Kepala Dinas Pariwisata Efert Kawalo, S.E., dan Camat Tumpaan Terry Lolowang, S.E., bersama jajaran.(Nals)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *