Afat, Satu-satunya Siswa SIPSS Beragama Konghucu: Pengasuh Beri Kesempatan Ibadah yang Luas

Senin, 10 Maret 2025

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

www.faktaberita.online | SEMARANG – Sebanyak 100 siswa Sekolah Inspektur Polisi Sumber Sarjana (SIPSS) mulai menjalani pendidikan di Batalyon SIPSS, Kompleks Akademi Kepolisian (Akpol), Kota Semarang, selama Bulan Ramadan ini. Di antara mayoritas siswa yang beragama Islam, terdapat satu siswa beragama Konghucu.

Dia adalah Afat (23), lulusan S1 Pendidikan Agama Konghucu dari Sekolah Tinggi Agama Konghucu Indonesia (STIKIN) Purwokerto, Jawa Tengah. Pria asal Depok, Jawa Barat, ini sebelum bergabung dengan SIPSS merupakan Guru Agama Konghucu di SMPN 1 Bunguran Timur, Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau.

“Saya mulai kuliah tahun 2021 dan menjadi lulusan pertama sekaligus tercepat dari angkatan pertama STIKIN Purwokerto. Saat itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Agama, Prof. Nizar Ali, memberikan percepatan studi selama enam semester karena adanya kebutuhan mendesak akan Guru Agama Konghucu yang sesuai dengan bidangnya,” ungkap Afat saat ditemui di Batalyon SIPSS, Kompleks Akpol, Jumat (7/3/2024) malam.

Saat diwawancara, rekan-rekan Afat yang Muslim tengah melaksanakan Salat Tarawih di Musala Batalyon SIPSS. Sementara itu, Afat tetap menjalankan ibadahnya sesuai keyakinan.

Afat lulus dari STIKIN Purwokerto bersama 25 orang lainnya. Sebagian besar dari mereka menjadi guru, termasuk Afat yang mengabdi sebagai Guru Agama Konghucu di Natuna. Selain itu, ia juga menjadi penyuluh agama non-PNS di Kabupaten Natuna serta rutin menulis di kanal website Pusat Bimbingan Pendidikan Konghucu Kementerian Agama RI.

Seiring berjalannya waktu, Afat mendapat informasi pembukaan SIPSS yang membutuhkan lulusan dari jurusannya. Ia pun mendaftar, mengikuti serangkaian seleksi baik di tingkat daerah maupun pusat, hingga akhirnya lolos SIPSS Gelombang I tahun 2025.

“Seleksi awalnya dimulai November 2024 di Pusat Misi Internasional Tangerang, kemudian dilanjutkan dengan tahapan seleksi lainnya,” ujarnya.

Afat sendiri lahir dan dibesarkan dalam keluarga penganut Konghucu. Sejak kecil, ia aktif di Majelis Agama Konghucu Indonesia (Makin) Depok dan beribadah di Kong Miao Genta Kebajikan Makin, Depok, Jawa Barat. Makin merupakan bagian dari Majelis Tinggi Agama Konghucu (Matakin) Indonesia yang memiliki hirarki hingga tingkat kota/kabupaten.

Sejak kecil, Afat rutin mengikuti sekolah minggu dan beribadah di tempat-tempat ibadah agama Konghucu seperti Lithang, Kong Miao, dan Kelenteng.

Lithang adalah ruang kesusilaan yang digunakan untuk sembahyang dan belajar.

Kong Miao digunakan untuk bersembahyang kepada Tuhan serta menghormati Nabi Khung Ce, tokoh penyempurna ajaran Konghucu.

Kelenteng adalah tempat bersembahyang kepada Tuhan serta memuliakan Para Suci atau Shen Ming dalam agama Konghucu.

Dalam kesehariannya selama pendidikan di SIPSS, Afat mengaku tidak mengalami kesulitan dalam menjalankan ibadah. Ia lebih banyak berdoa dan merenung, dibandingkan sembahyang yang memerlukan tempat khusus serta perlengkapan seperti dupa, lilin, dan sesaji.

“Pengasuh di sini memberikan saya kebebasan untuk beribadah sesuai keyakinan saya. Saya tetap bisa rutin berdoa dan membawa kitab suci saya, Kitab Sishu, yang menjadi pedoman untuk refleksi diri dan mengaktualisasikan ajaran agama dalam kehidupan sehari-hari,” tuturnya.

Afat mengungkapkan bahwa motivasinya bergabung dengan Polri adalah untuk lebih banyak melayani masyarakat, tidak hanya dalam lingkup komunitas Konghucu. Ia juga terinspirasi oleh rekannya, Michael Josua, yang beragama Konghucu dan sudah lebih dulu diterima di Akpol serta kini bertugas di kepolisian.

Selain itu, dalam SIPSS 2024 juga terdapat rekannya, Dokter David, seorang dokter umum beragama Konghucu yang kini bertugas di Brimob Polda Papua.

“Saya melihat Polri menjunjung tinggi pluralitas dan memiliki semangat pengabdian kepada masyarakat. Ini sejalan dengan ajaran Konghucu yang mengajarkan jiwa sosial dan berbagi kepada sesama,” pungkasnya.(jk)

Berita Terkait

Norbertus Ditubun berkesempatan merayakan Paskah di Kampung halamannya
Kepala Desa, Pimpin Pemdes Sungai Jauh Laksanakan Giat Gotong royong
Rayakan Paskah Kristus,beginilah pesan Wakil Uskup Kei Besar Pastor Yopi Sorlury ‎
Kepala Desa Sungai Baung Menghimbau, Agar Masyarakat Tidak Membuang Sampah Dipinggir Jalan
Petinju cilik asal Timika siap bertanding pada ifen tinju amatir kabupaten SBB
Wujudkan Semboyan Garda Kokoh Samudera Bagi Prajurit, Pesan Panglima TNI Disampaikan Komandan Lanal Saumlaki
Kamar Dagang Industri (Kadin) Provinsi Papua Barat Sambut Positif Program Koperasi Merah Putih yang Digagas Presiden Prabowo
Ketua LSM KCBI Musi Rawas Utara,Desak KPK Mengusut Tuntas Laporan Dugan Korupsi di MLM.

Berita Terkait

Sabtu, 19 April 2025 - 19:22

Norbertus Ditubun berkesempatan merayakan Paskah di Kampung halamannya

Sabtu, 19 April 2025 - 09:32

Kepala Desa, Pimpin Pemdes Sungai Jauh Laksanakan Giat Gotong royong

Sabtu, 19 April 2025 - 06:50

Rayakan Paskah Kristus,beginilah pesan Wakil Uskup Kei Besar Pastor Yopi Sorlury ‎

Jumat, 18 April 2025 - 22:10

Kepala Desa Sungai Baung Menghimbau, Agar Masyarakat Tidak Membuang Sampah Dipinggir Jalan

Kamis, 17 April 2025 - 19:38

Petinju cilik asal Timika siap bertanding pada ifen tinju amatir kabupaten SBB

Kamis, 17 April 2025 - 14:05

Wujudkan Semboyan Garda Kokoh Samudera Bagi Prajurit, Pesan Panglima TNI Disampaikan Komandan Lanal Saumlaki

Kamis, 17 April 2025 - 08:35

Kamar Dagang Industri (Kadin) Provinsi Papua Barat Sambut Positif Program Koperasi Merah Putih yang Digagas Presiden Prabowo

Kamis, 17 April 2025 - 08:29

Ketua LSM KCBI Musi Rawas Utara,Desak KPK Mengusut Tuntas Laporan Dugan Korupsi di MLM.

Berita Terbaru