Habiskan Anggaran Rp70 Milyar, Pembangunan Pasar Tematik di Lampung Barat Diduga Amburadul

Daerah154 Dilihat

Fakta berita online Lampung Barat-Pembangunan pasar tematik, yang konon akan menjadi salah satu icon Kabupaten Lampung Barat Provinsi Lampung dengan menghabiskan anggaran senilai Rp70 Milyar lebih, ternyata hasilnya terkesan asal-asalan.

Dikatakan slah satu tokoh masyarakat yang enggan dipulikasikan namanya Selasa (18/2/2025) Menurutnya, sejak awal proyek milik Dinas Koperasi UMKM dan Perdagangan (Diskoperindag), Kabupaten Lampung Barat terkesan carut-marut itu, banyak permasalahan serta diduga hanya sebagai sarana untuk meraih keuntungan pribadi bagi Oknum – oknum pejabat daerah saja.

Menurut sumber, pembangunan itu sejak seharusnya terselesaikankan dan diresmikan pada akhir 2024 silam tetapi, tak terselesaikan sehingga terjadi perpanjangan waktu hingga 50 hari.

Ditambahkan sumber, dengan tak rampungnya pengerjaan hingga batas waktu yang ditentukan itu, jalan ada indikasi – indikasi kecurangan dalam pengelolaanya.

“Wajar kalau diakhir pengerjaan banyak bangunan yang asal jadi, itu karena duitnya sudah habis akhirnya proyek dibangun dengan material seadanya,” ujar sumber.

Ironisnya, saat ini waktu perpanjangan waktu hanya tinggal 2 hari, sementara pengerjaan proyek masih berlangsung dan masih ada yang belum rampung.

 

Selain itu, belum saja terselesaikan telah banyak bangunan yang rusak, seperti talud angulai tergerus dan terbawa aliran air saat hujan.

“Hasil bangunan jauh dari kata bagus, bangunan talud sudah banyak longsor, tumpukan meterial masih berserakan, bahkan bangunan masih ada yang berbentuk pondasi, dan bangunan lain sudah mulai banyak menunjukan ketidak maksimalan dan asal – asalan,” ucap Sumber.

Sumber menambahkan, ternyata praktik licik dalam pengelolaan anggaran dan tindakan azas pemanfaatan untuk meraih keuntungan pribadi, salah satu budaya yang telah mengakar di Kabupaten berjulukan Bumi Beguai Jejama Saibetik ini.

 

Lalu lanjut Sumber, mana Apara Penegak Hukum (APH) yang dulu pernah disampaikan oleh Kepala Diskoperindag Lampung Barat Tri Umaryani, dilibatkan dalam pengawasan pembangunan, sementara hasil pengerjaannya terkesan Amburadul.

“Kalau seperti ini mungkin layak saya katakan proyek ini sebagai ajang korupsi berjamaah,” tandasnya.

Beberapa waktu lalu, sempat viral oleh salah satu aktivis Hardolin, dengan membuat konten video di lokasi pengerjaan proyek, tetapi sepertinya pihak pemerintah tidak sama sekali mengguris bahkan sebagian beberapa oknum pejabat pemerintah, memblokir kontak person awak media yang mencoba untuk mengkonfimasi serta mengkritik kejanggalan-kejanggalan dalam pembangunan itu.

Sumber berharap, Pihak Kejati , BPK dan pihak Polda Lampung, betul – betul melakukan tindakan dan penyelidikan dengan lebih teliti dengan turun ke lokasi agar mengetahui dengan jelas, hasil pembangunan pasar tematik yang menghabiskan anggaran pantastic itu.

“Kami sebagai masyarakat mengharapkankan keadilan karena yang akan memanfaatkan fasilitas itu masyarakat, jangan masyarakat selalu dijadikan korban keserakahan oknum – oknum yang hanya mempertebal isi dompetnya, dengan mecuri anggaran pembangunan untuk kemaslahatan orang banyak,” pungkasnya.

Hal senada juga di sampai kan oleh Romzi haris pembangunan pasar seperti itu kok sampai menghabis kan uang 70 milyar mana gedung dan kios nya kecil kecil pula kalau saya taksir pembangunan tersebut sudah paling banyak menelan uang 40 milyar, coba kita bandingkan saja dengan pembangunan kantor desa rencah di kabupaten ciamis Jawa Barat besar dan megah cuma menelan anggaran 2 milyar kita lihat saja di yutub sudah kayak gedung di Eropa sangking mewah nya tapi kita harus bersabar kita lihat apa hasil dari Badan pemeriksa keuangan ( BPK) turun lagian sekarang belum selesai nanti tanggal 20 pebuari habis masa perpanjangan kontraknya ujar (tim Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *