Faktaberita,Online,PASAMAN BARAT-Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat bersama Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) mengikuti Rapat Koordinasi (Rakor) Inflasi bersama Menteri Dalam Negeri RI secara virtual dari Ruang Balkon Kantor Bupati, Senin (14/10). Rapat ini dibuka oleh Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Kementerian Dalam Negeri, Ir. Restuardy Daud, M.Sc.
Dalam sambutannya, Restuardy Daud menyampaikan komoditas yang mengalami kenaikan pada minggu kedua Oktober 2024. Komoditas yang mengalami kenaikan di antaranya adalah bawang merah di 259 daerah kabupaten/kota, minyak goreng di 154 daerah kabupaten/kota, dan telur ayam ras di 140 daerah kabupaten/kota.
Direktur Statistik Harga BPS, Windhiarso Putranto, menyatakan bahwa berdasarkan data SP2KP, secara nasional jumlah kabupaten/kota yang mengalami penurunan Indeks Perkembangan Harga (IPH) pada minggu kedua Oktober 2024 lebih banyak dibandingkan dengan kabupaten/kota yang mengalami kenaikan. Namun, jumlah kabupaten/kota yang mengalami kenaikan IPH meningkat dibandingkan minggu sebelumnya.
Berdasarkan data SP2KP, kenaikan IPH tertinggi di Pulau Sumatera terjadi di Kabupaten Lima Puluh Kota dengan perubahan IPH sebesar 1,56%. Komoditas penyumbang kenaikan terbesar di Pulau Sumatera didominasi oleh daging ayam ras dan bawang merah. Di Pulau Jawa, kenaikan IPH tertinggi terjadi di Kabupaten Indramayu dengan perubahan IPH sebesar 1,52%. Kenaikan di Pulau Jawa didominasi oleh bawang merah dan cabai rawit. Di luar Pulau Jawa dan Sumatera, kenaikan IPH tertinggi terjadi di Kabupaten Bolaang Mongondow dengan perubahan IPH sebesar 3,34%, didominasi oleh cabai rawit dan daging ayam ras.
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan Badan Pangan Nasional, Dr. I Gusti Ketut Astawa, S.Sos., M.M., menyampaikan bahwa Badan Pangan Nasional telah mengirimkan Surat Himbauan kepada provinsi dan kabupaten/kota dalam rangka Hari Pangan Sedunia, serta mengadakan Rapat Persiapan Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak 2024 di 494 titik, dengan 278 titik berlangsung pada 1–15 Oktober, 105 titik pada 16 Oktober, dan 111 titik pada 17–31 Oktober.
Dalam upaya pengendalian inflasi pangan, Badan Pangan Nasional mengalokasikan anggaran dekonsentrasi, dan pemerintah daerah diminta segera merealisasikan anggaran tersebut, dengan capaian realisasi bulan Oktober 2024 sebesar 80%.
Kadiv Hubungan Kelembagaan Perum BULOG, Epi Sulandari, menyampaikan langkah-langkah Perum BULOG dalam stabilisasi harga pangan. Hingga 13 Oktober 2024, realisasi Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) beras mencapai 1.014.723 ton, melalui saluran sentra penggilingan beras Bulog, tim jemput gabah beras, dan mitra penggilingan.
Penyaluran SPHP dilakukan melalui beberapa program, di antaranya Gerakan Pangan Murah (GPM), Sigap SPHP (Siap Jaga Harga & Pasar dengan SPHP), Kios Pemantau/Penyeimbang, BULOG SIAGA (Aksi Amankan Harga), dan pembentukan outlet baru bekerja sama dengan kementerian/lembaga terkait.
Sementara itu, grafik harga bahan pangan di Kabupaten Pasaman Barat dari 7 Oktober 2024 hingga 14 Oktober 2024 menunjukkan penurunan harga beberapa komoditas. Bahan pangan yang mengalami penurunan harga di antaranya ikan laut tongkol, daging ayam broiler/ras, cabai merah lokal, dan bawang putih, sedangkan bahan pangan yang mengalami kenaikan harga adalah bawang merah. Berikut data perubahan harga bahan pangan tersebut:
– Pada 10 Oktober 2024, harga ikan laut tongkol turun sebesar 6,67%.
– Pada 14 Oktober 2024, harga daging ayam broiler/ras turun sebesar 3,70%, disusul cabai merah lokal yang turun sebesar 7,14%, bawang merah naik sebesar 7,14%, dan bawang putih turun sebesar 10,00% dari harga sebelumnya.
PEWARTA:ZUL EFENDRI
EDITOR. :REDAKSI SUMBAR