Faktaberita.Online-Muratara/Sumsel
Citra Muratara Berhidayah, merupakan pilsafah atau Presisi yang melekat di Kabupaten Musi Rawas Utara,pada Era kepemimpinan Bupati H.Devi Suhartoni dan Wakil Bupati H.Ahmat Inayatullah,M.Pd.I.Presisi tersebut mendorong pengembangan pengetahuan masyarakat Umumnya Muratara dalam Bidang keagamaan.
Tak mau ketinggalan, Pemerintah Desa Sungai Baung, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatera Selatan, yang menciptakan Selogan Sungai Baung Mantap juga menekankan kepada masyarakatnya agar mendalami ilmu-ilmu Keagamaan.Sebanyak Lebih Kurang 25 Guru,yang berdomisili di setiap Dusun,Di Desa Sungai Baung, berharap kepada seluruh guru ngaji agar mengajari murid-muridnya secara mendalam dan membuahkan hasil yang maksimal dan menjadi icon Sungai Baung Mantap.
Kegiatan belajar mengajar dirumah guru ngaji tersebut, bertujuan agar anak-anak masyarakat desa sungai baung tidak terpengaruh oleh kemajuan perkembangan zaman pada Era globalisasi dan modernisasi seperti yang terjadi pada saat ini.
Abdul Hallik,S.IP (Kepala Desa),saat dikonfirmasi diruang kerjanya menyampaikan,”Kami berharap kepada seluruh Guru Ngaji,agar mengajari murid-muridnya secara mendalam tentang cara pembacaan Al-Qur’an sehingga menghasilkan bibit Qori’ dan Qoriah, yang berkualitas dan mempunyai daya saing yang tinggi baik, tingkat Desa, Kecamatan, Kabupaten, Provinsi, bahkan sampai Tingkat Nasional dan cara pembacaan Al-Qur’an nya secara Tartil serta memahami Tajwid yang baik.Ungkap Kepala Desa.
Kami juga berharap, kepada guru ngaji yang kiranya tidak berhalangan/mempunyai giat yang penting,agar mengajari murid-muridnya mulai habis Maghrib dan bisa selesai habis Isya’ , sehingga guru ngaji tersebut bisa melakukan kegiatan lain setelah habis Isya’ tersebut,dan seluruh murid-muridnya setelah pulang, dapat melanjutkan dengan belajar ataupun mengerjakan tugas sekolah mereka.Tutup Kepala Desa.
Salah satu Guru Ngaji saat dikonfirmasi oleh pihak pemerintah Desa,siap untuk melaksanakan himbauan tersebut,kami juga merasa senang,jika seluruh murid-murid kami datang dan mengaji mulai pada habis magrib.Ungkap guru ngaji.
Red Kaperwil Sumsel