Jakarta,faktaberita.online,
Mimika – Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) John Wempi Wetipo membuka acara Timika Inside Festival of Art (TIFA) 2024 di Lapangan Timika Indah, Kabupaten Mimika, Papua Tengah, Kamis (18/7/2024). Wempi mengatakan, pelaksanaan TIFA yang keempat kalinya ini bisa memberikan spirit dan motivasi bagi daerah untuk terus berkembang dan maju lebih baik lagi ke depan.
“Selamat melaksanakan Timika Inside Festival of Art hari ini, saya Wakil Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia [mengucapkan] terima kasih untuk penghargaan ini, membuka acara ini. Tahun keempat yang kita laksanakan, semoga acara hari ini memberikan spirit/motivasi buat kita,” katanya.
Wempi mengungkapkan, festival ini menjadi ruang bagi anak-anak Papua untuk berkembang dan maju sebagaimana festival-festival lainnya di Tanah Papua, seperti Festival Danau Sentani, Festival Lembah Baliem, dan Festival Asmat. Selain itu juga memberi ruang untuk pertukaran budaya bagi penduduk di Kabupaten Mimika.
“Kalau kegiatan ini bisa kita laksanakan hari ini, ini adalah upaya rekonsiliasi kita bersama dari berbagai latar belakang suku, budaya yang berbeda. Kita kalau ada di sini, mari kita ada dalam keragaman, perbedaan kita, kita jadikan sebagai kekuatan,” ungkapnya.
Dia menambahkan, membangun rekonsiliasi budaya yang baik bisa dilakukan dengan memadukan budaya/adat istiadat bersama yang dimiliki oleh Papua untuk memajukan daerah secara bersama-sama. Pihaknya menekankan, ketika ingin melakukan perubahan yang besar bagi kemajuan daerah, maka bisa dimulai dari hal-hal yang kecil.
“Kalau kita memulainya sendiri, mungkin hari ini tidak banyak orang, tapi ke depan, dari usia empat tahun ini ke depan akan lebih besar, untuk melibatkan semua orang, karena untuk pengakuan jati diri sebuah bangsa itu [diisi oleh] orang yang memiliki identitas budaya yang tinggi,” ujarnya.
Selain itu, kegiatan festival ini diharapkan dapat mengembangkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Wempi mendorong kemajuan UMKM dengan cara meminta Pemda untuk menginisiasi berbagai kegiatan lainnya, seperti liga-liga sepak bola yang dibiayai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).
“Tapi kalau liga-liga tidak dibiayai oleh APBD, banyak potensi daerah yang tidak akan berkembang, karena pemerintah tidak ikut terlibat,” tandasnya.
Puspen Kemendagri
(Bs)