Anggota DPR RI Komisi IX Ucapkan Atas Berlangsungkawa Atas Musibah Banjir Sumbar dan Akan Bantu Pembangunan Rumah Korban Banjir Sumbar

Daerah311 Dilihat

 

Sumatra Barat,Faktaberita Online – Anggota Komisi IX DPR RI Ade Rezki Pratama meninjau secara langsung lokasi terdampak bencana banjir bandang lahar dingin Gunung Marapi di Sumatera Barat (Sumbar) dan memberikan bantuan spontan antara lain berupa material bangunan dan operasional alat berat.

 

“Tentunya semua berlangsungkawa atas musibah yang terjadi hingga menimbulkan korban. Kami berupaya berkontribusi untuk pemulihan, salah satunya berupa material bangunan dan alat berat sesuai permintaan warga terdampak,” kata Ade Rezki di Lubuk Basung, Senin.

 

Ia meninjau lokasi bencana banjir bandang lahar dingin pada tiga lokasi yaitu Galudua di Kecamatan Ampek Koto, Galuang di Kecamatan Sungai Pua, dan Bukik Batabuah di Kecamatan Canduang. Ketiganya merupakan daerah terdampak paling parah di Kabupaten Agam.

 

 

“Komisi IX DPR juga akan berikan bantuan yang sifatnya stimulus pembangunan rumah ringan. Selain juga proses rehabilitasi infrastruktur terdampak bencana,” katanya.

 

Ia meminta warga yang terdampak bencana di Sumatera Barat untuk bisa bersabar. Ia menjanjikan pemulihan maksimal di Kabupaten Agam dan Sumbar umumnya.

 

“Bantuan akan terus berlanjut. Kami akan terus meninjau langsung ke lokasi bencana apa-apa saja yang dibutuhkan warga terdampak bencana,” katanya.

 

Selain bantuan material bangunan dan operasional alat berat, Ade Rezki bersama puluhan tim relawannya telah membangun dapur umum dan aksi sosial serta menyalurkan bantuan berupa konsumsi kepada warga pengungsi dan relawan.

 

 

Sementara itu Pembina Kelompok Siaga Bencana (KSB) Kecamatan Ampek Koto, Irvan Darwin berterima kasih atas bantuan yang diberikan anggota DPR RI itu.

 

“Bantuan ini sangat membantu di hari kesembilan bencana untuk proses revitalisasi yang sudah berjalan hingga 60 persen. 571 warga Ampek Koto terdampak dari lima desa yang ada,” kata Irvan.

 

Menurutnya, revitalisasi butuh dukungan semua pihak, selain normalisasi Sungai Tuhua yang masih tersisa material banjir bandang. “Di sini ada satu sekolah yang rata dengan tanah,” katanya.

 

 

 

 

Pewarta:Zul Efendri

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *