Jakarta,faktaberita.online,-
Jakarta,_ Banyak pihak pertanyakan sosok Ali Mahsun ATMO tinggalkan profesi dokter dan 13 tahun dampingi pedagang kaki lima dan ekonomi rakyat UMKM Indonesia. Demikian pula, Direktur Eksekutif Bakornas LKMI PB HMI dr Fahmi Dwika Hafiz Triono, serta Waketum PB IDI 2019-2022 dr Prasetyo Widhi Buwono SpG-KHOM dan Ketua Umum PB IDI 2012-2015 dr Zaenal Abidin pada Halal Bihalal Idul Fitri 1445 H Bakornas LKMI PBHMI di Kantor IAI Jakarta Barat Minggu 5 Mei 2024. Bukan saja dijawab dengan lugas, lebih dari itu, Ketua Umum Komite Ekonomi Rakyat Indonesia (KERIS) men-challenge Alumni LKMI HMI berani lompat jauh ke depan, hadirkan Yayasan dan Revolusi Ekosistem Ekonomi Kesehatan.
Saya berasal dari pelosok kampung Mojokerto Jatim. Hidup dikeluarga serba terbatas 7 bersaudara. Sejak kelas 2 MI sudah jualan krupuk, tahu solet bahkan jadi sopir angkutan dan keruk pasir. Saya tidak punya cita-cita hidup karena yang penting bisa makan dan pertahankan harkat martabat kemanusiaan. Adalah kejaizan Allah SWT bisa kuliah di Fak Kedokteran Universitas Brawijaya Malang 1989. Lebih dari itu, saya baru beroganisasi saat Semester V di FKUB dibujuk senior masuk HMI. Dan baru 6 bulan diamanahkan Ketua Umum HMI Cabang Malang Komisariat FK UB yang semestinya tidak dibolehkan AD/ART HMI. Jadi Dunia PKL dan ekonomi rakyat sudah saya geluti sejak kecil bantu orang tua dan untuk biaya sekolah, tutur dr Ali Mahsun ATMO M Biomed Ketua Umum Bakornas LKMI PBHMI 1995-1998.
Ketua dan Dewan Pakar PB IDI 2006-2009 ini lebih lanjut menyampaikan, hidup itu tantangan. Pilihan hidup itu pasti beresiko. Tak terbesit sedikitpun pada Munas IV LKMI HMI di Kampus III Unmuh Malang 1995 yang dibuka Kepala BKKBN RI Prof Haryono Suyono terpilih emban amanah Ketua Umum Bakornas LKMI PBHMI 1995-1998. Pada saat yang sama, belum lulus dokter ambil S2 Biomedik Kekhususan Imunologi di FKUI. Lagi-lagi hanya Kejaizan Allah SWT yang tentukan garis tangan manusia. Optimisme dan berani lompat jauh ke depan apa pun resikonya adalah adrenalin tatap ke depan rengkuh hidup lebih baik, serta gapai harapan dan cita-cita.
Kemajuan teknologi (digital) akibatkan perubahan global sangat cepat dan revolusioner. Prinsip reformasi sudah usang tak mampu menjawabnya. Siapa yang mampu bidik kecenderungan, super inovatif dan kreatif, serta berani lompat jauh ke depan “dia” jadi leading sector. Kuncinya adalah bersatu dan solid, sinergi dan kolaborasi. Ke depan isu kesehatan, isi perut rakyat. ekonomi rakyat, serta pendidikan makin dominan. Bahkan dunia kembali ke jaman kolobendu, base on community and cluster specific. Dan niscayakan over protective, baik dalam tata kelola bangsa dan negara, dunia profesi mau pun perekonomian, imbuh Ketua Umum Asosiasi PKL Indonesia (APKLI-P).
Berjibaku pada omni buslaw kesehatan habiskan energi, ujung akhirnya very slowly jawab tantangan perubahan dunia kesehatan yang revolusioner. Hadapi omni buslaw dengan optimis, rapatkan barisan, perkokoh soliditas, perluas network, serta lakukan sinergi dan kolaborasi. Perkuat bank data alumni LKMI HMI, hadirkan yayasan kesehatan Indonesia, dan revolusi ekosistem ekonomi kesehatan Indonesia. Bentengi kedaulatan kesehatan Indonesia dengan optimis dan revolusioner, pungkas Presiden Kawulo Alit Indonesia (KAI)
(Bs)