Faktaberita.Online-Muratara/Sumsel
Sarana Air Bersih (SAB),adalah harapan dan keinginan para masyarakat sekitar,baik bangunan ini dibangun ditingkatkan nasional, Daerah, kabupaten, kecamatan,Desa/Kelurahan.Karna dengan adanya SAB ini, masyarakat akan senantiasa merasakan kenyamanan dan kemudahan dalam memperoleh air disaat musim kemarau tiba.
Hari ini, wartawan Fakta Berita, menyempatkan diri mengkroscek dan meneliti langsung bangun SAB,yang berada di Desa Sungai Jauh, Kecamatan Rawas Ulu, Kabupaten Musi Rawas Utara, Provinsi Sumatera Selatan.Senin,(25/03/2024),sekira pukul 11.26 menit WIB, didampingi kepala Desa Sungai Jauh,dan kepala dusun,serta staf.
Berdasarkan berita yang beredar dan bersumber dari salah satu media online, yang mengatakan bahwa bangunan SAB tersebut Abal Abal,hari ini wartawan media Nasional Fakta Berita,di undang kepala Desa, untuk mengkonfirmasi adanya pembangunan SAB yang dituding Abal Abal tersebut.
Menurut hasil investigasi serta keterangan dari kepala Desa Sungai Jauh,(Taufik Sugianto, ST) mengatakan, bahwasanya bangun ini, merupakan bangunan di akhir tahun anggaran 2023,pada APBDes perubahan,dan pembangunan ini juga hanya memakai dana sebesar Rp 1.80.000.000( seratus delapan puluh juta),dan pemakaian dana ini,sama dengan di Desa yang lain yang ada di kecamatan Rawas Ulu yang mendapatkan bantuan/anggaran bangunan ini,salah satu nya yaitu, Desa Lesung Batu.Dengan dana yang segitu, kalau di kategori pembangunan yang saya bangun ini,tidak mencukupi/kekurangan dana,seperti yang dibangun oleh desa yang saya sebut diatas,dengan RAB yang sama,dan perangcang RAB yang sama, begitulah hasil bangunan nya.Ujar Kepala Desa.
Sedangkan bangunan yang saya bangun ini,sudah melebihi kapasitas dan Kualitas yang Ada di RAB,baik dari pemakaian RAB,serta material-material lainya,yang saya tambah dan saya buat semaksimal mungkin,mulai dari kapasitas pengecoran, ukuran tiang penyangga serta kapasitas BAK penampungan.Karna berdasarkan pengalaman saya mengelola proyek, bangunan ini,memakan dana sebesar Rp 4.00.000.000 (Empat Ratus Juta Rupiah).Tambah Kepala Desa.
Saya bingung, mengapa bangunan ini, dikatakan Abal Abal,kalau masalah keterlambatan pembangunan, memang saya akui,namun hal itu disebabkan oleh minimnya perolehan material, seperti koral cor,serta batu dikarenakan banjir, bukan berarti saya melambatkan bangunan.Kalau saya mau bangun, bangunan ini asal asalan,dan Abal Abal, otomatis ukuran yang terjadi tidak seperti ini,dan kualitas nya juga tidak seperti ini,hal ini saya lakukan demi melayani masyarakat saya agar mereka merasa puas selama masa kepemimpinan saya.Tutup Kepala Desa.
Red (Kaperwil Sumsel)