faktaberita.online | Tanimbar_
Bertempat di Kantor Gudang Beras Badan Urusan Logistik (Bulog) Saumlaki, Jalan Poros Desa Sifnana, Kecamatan Tanimbar Selatan, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Kepala Kantor Gudang Bulog Saumlaki Ronald Tuhilatu di sela-sela kesibukannya, kepada media ini menanggapi kejadian yang terjadi adanya dugaan oknum ilegal pemasok beras Bulog di kota Larat dan sekitarnya. Selasa (28/02/24) siang.
“ Kejadian di Larat sudah saya koordinasikan dengan Kepala Kantor cabang Bulog di Tual, sudah ditelusuri lalu ditemukan mitra yang bersangkutan dan sudah diberhentikan.” tegas Ronald.
Menurutnya dengan kejadian ini, dirinya sempat dipanggil menghadap oleh Penjabat Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar melalui Asisten 2, Drs,Josef James Kelwulan, memintai pihak Bulog menyikapi kejadian itu dan dirinya telah menjelaskan upaya-upaya yang sudah dibuat tindakan perbaikan dan pencegahan untuk tidak lagi terulang kejadian seperti itu.
“ Saya sudah koordinasi dengan Tual dan tindakan tegas kepada mitra binaan Bulog sudah diberhentikan lalu dari Kantor Bulog Tual Kabupaten Maluku Tenggara, akan berkoordinasi dengan pihak ASDP dan pihak PELNI sebagai tindakan pencegahan supaya kalau masih ada lagi pengiriman beras Bulog ke wilayah Tanimbar tentunya di tolak.” jelas Ronald.
“ Beberapa pihak yang membandel saya rasa oknum itu yang harus ditindak, bila dari pihak Polres Kepulauan Tanimbar melihat adanya pelanggaran hukum disitu maka itu adalah ranah kepolisian kita mendukung untuk ditindak supaya memberikan efek jera.” ucap Ronald.
Lanjutnya, bahwa kehadiran Bulog adalah untuk membantu masyarakat baik dalam bantuan pangan yang gratis maupun dalam rangka stabilisasi harga yang murah sesuai HET (Harga Eceran Tertinggi) namun diakuinya dalam penugasan itu kadang-kadang ada pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab lalu memanfaatkan situasi mencari celah dengan adanya beras bulog yang disubsidi dengan harga murah.
“ Bulog hadir dengan tujuan untuk membantu masyarakat sebagai intervensi pemerintah terhadap bahan pokok yang benar-benar vital bukan untuk menjadi pesaing dari pedagang sehingga kemudian pedagang berpikir bahwa dengan adanya beras bulog maka beras pedagang menjadi tidak laku.” imbuhnya.
Menutup pembicaraannya bersama media ini, Ronald sampaikan terimakasih kepada pihak media yang telah mengawali dan mengungkap kejadian ini, mengingat kondisi beras yang lagi sulit di Indonesia dimana harga beras masih sangat tinggi namun kehadiran beras Bulog tentunya untuk membantu masyarakat kecil yang membutuhkan. (JKFBO)