Pj.Bupati KKT, Membuka RaKor Penentuan Lokus Desa, Pasar dan Sekolah Program Nasional Keamanan Pangan

Uncategorized147 Dilihat

faktaberita.online | Saumlaki_
Bertempat di Ruang Rapat Lantai 3 Kantor Bupati Kabupaten Kepulauan Tanimbar Jln. Ir. Soekarno Saumlaki, Penjabat Bupati Kepulauan Tanimbar, Piterson Rangkoratat, SH secara resmi membuka Rapat Koordinasi (Rakor) Penentuan Lokus Desa, Pasar dan Sekolah Program Nasional Keamanan Pangan di Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Rabu (21/02/24).

Beberapa hal penting yang disampaikan oleh Pj. Bupati saat membuka kegiatan tersebut antara lain; bahwa percepatan penurunan angka prevelensi stunting menjadi permasalahan yang saat ini mendapat perhatian Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan termasuk dalam salah satu dari lima Kebijakan Prioritas Pj. Bupati.

Permasalahan stunting, bukan hanya dari aspek kesehatan saja, namun juga dipengaruhi oleh berbagai aspek termasuk keamanan pangan, oleh karenanya berbagai program untuk menangani stunting telah dilakukan, termasuk tiga program nasional yang diintervensi oleh Badan POM RI, yaitu Program Pangan Jajanan Anak Sekolah, Gerakan Keamanan Desa, dan Pasar Pangan Aman Berbasis Komunitas.

Ketiga program nasional ini menyasar keamanan pangan sehingga makanan yang dikonsumsi oleh anak-anak bebas dari kimia yang dilarang dan cemaran mikrobiologi yang dapat mengakibatkan anak sakit.

Pertemuan yang melibatkan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait dilingkup Pemerintah Kabupaten Kepulauan Tanimbar dan juga dari kantor Kementerian Agama Kabupaten Kepulauan Tanimbar, akan membahas lokus desa, pasar dan sekolah yang akan diintervensi dengan program ini.

Pj. Bupati pada kesempatan itu berharap agar lokus yang ditentukan yakni tiga desa yaitu Desa Lauran, Desa Kabiarat dan Desa Wermatang, merupakan wilayah yang menjadi lokus stunting di kabupaten kepulauan Tanimbar.

“ Kedepannya program ini juga diharapkan dapat dilakukan secara mandiri, dengan alokasi anggaran bersumber pada masing-masing desa, sekolah dan pasar sehingga potensi pangan dan wisata dapat ditingkatkan, serta pertumbuhan angka stunting dapat dicegah melalui intervensi keamanan pangan.” tutup Piterson mengakhiri. (JKFBO)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *