Pelaksanaan Tradisi Birau Kabupaten Bulungan Sebagai Simbol Toleransi Masyarakat Multikultural

Daerah510 Dilihat

faktaberita.online,-Bulungan,-Perayaaan Birau telah menjadi agenda resmi pemerintah setempat yang dilaksanakan setiap 2 tahun sekali pada tanggal 12 Oktober bersamaan dengan peringatan HUT Kota Tanjung Selor dan Kabupaten Bulungan.

Pelaksanaan Birau adalah upaya untuk melestarikan dan menggali potensi adat dan seni budaya masyarakat asli Kabupaten Bulungan. Selain itu perayaan birau juga memberikan hiburan kepada masyarakat dan penyampaian informasi hasil pembangunan daerah sebagai media promosi pariwisata daerah dalam upaya menarik wisatawan asing.

Kepada faktaberita.online Kamis,12/10/23 farida Silviawati Anggota DPRD fraksi demokrat Kabupaten Bulungan mengatakan bahwas ebagai Wakil Rakyat saya mengemban tugas dan fungsi yang jelas memiliki peran penting untuk memberikan motivasi dan dukungan Dalam pelestarian sejarah dan tradisi budaya birau di Kabupaten bulungan.

“Tradisi birau ini juga ingin menunjukkan bahwa keberagaman merupakan kesatuan yang kuat bagi masyarakat dan menjadi simbol menyatunya berbagai keragaman etnis, budaya, adat dan istiadat masyarakat Bulungan untuk berpadu satu dalam mewujudkan pemerintahan Bulungan ke arah yang lebih baik” Ungkap Farida

Dalam perayaan Birau juga menampilkan atraksi adat dan seni budaya daerah juga seperti perlombaan perahu dan lain-lain.

“Kegiatan yang dilakukan dalam rangka memeriahkan Biarau ini diantaranya alut Pasa Pebela Tawai Uyan dan perlombaan olah raga tradisonal antara lain Sumpit, Asinan, Payu Silat, dan lainnya” Jelasnya

Semua yang dilakukan itu tujuannya untuk menciptakan toleransi di kalangan masyarakat Kabupaten bulungan agar menjadi “multikultural”, dalam tradisi ini juga tidak ada batasan bagi siapapun yang ingin berpartisipasi

“Kita adalah satu kesatuan yang bersama-sama dalam berbuat kebaikan, meraih keberhasilan bersama dalam kegembiraan tanpa adanya perbedaan, tradisi birau ini juga ingin menunjukkan bahwa keberagaman merupakan kesatuan yang kuat bagi masyarakat dan menjadi simbol menyatunya berbagai keragaman etnis, budaya, adat dan istiadat.” Tutupnya

Wartawan:Roy Pangloro

 

 

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *