Kab, Tangerang, FBO,-
Polresta Tangerang-Polda Banten, mengeluarkan perss release dan disebarkan melalui pesan WhatsApp, ke grup wartawan yang tergabung dihumas Polresta Tangerang Polda Banten.
Dalam press release disebutkan Polresta Tangerang, telah mengamankan pelajar sekolah kejuruan sebanyak 36 siswa, dan menurut press release yang di keluarkan oleh pihak polresta Tangerang, ada 17 pelajar yang turut diamankan adalah pelajar SMK Kihajar Dewantara jambe Kabupaten Tangerang, namun hal tersebut dibantah keras oleh Suhandi, M. Pd, (kepala sekolah SMK Kihajar Dewantara-red) Senin 18/09/2023
Dari press release yang diduga tidak valid dan terkesan dipaksakan ini akan berdampak dengan nama baik sekolah dan juga psikologis anak-anak ikut tergoncang secara anak-anak diamankan dengan tuduhan akan melakukan tauran, padahal anak-anak tersebut selepas acara bancakan (makan-makan-red) rencananya minggu malam tanggal 17/09/2023, akan melanjutkan jalan-jalan ke anyer dengan cara BM, (Bonceng Mobil-red) sayang kendaraan yang akan ditumpangi berbeda arah sehingga anak-anak turun di bunderan Cibugel Kelurahan Kadu Agung Kecamatan Tigaraksa saat itulah anak-anak diamankan, dengan sangkaan akan melakukan tauran ungkap Suhandi
Dengan adanya kejadian tersebut Suhandi.,M. Pd, selaku kepala sekolah SMK Kihajar Dewantara, dirinya merasa kecewa terkait diamakannya pelajar SMK Kihajar Dewantara sebanyak 17 pelajar namun setelah pihaknya menanyakan satu persatu faktanya hanya ada 11 pelajar SMK Kihajar Dewantara yang turut diamankan atas sangkaan akan melakukan tauran padahal anak-anak akan melakukan jalan-jalan ke anyer bukan hendak melakukan tauran tutur Suhandi kepada team awak media
Masih menurut Suhandi, dirinya juga keberatan dan kecewa hal kekecewaan tersebut dimana saat anak didiknya diamankan dan di sangkakan sebagai admin di grup WhatsApp, hanya berdasarkan foto lama milik rekan salah satu anak didiknya yang memegang sajam dan pihak Polresta Tangerang, menetapkan anak didiknya sebagai admin, hanya sebatas foto lama dan dalam kesempatan wawancara dengan team awak media, Suhandi, juga mengatakan alasan keberatan dirinya dikarenakan proses penanganan tauran seperti apa SOP-nya ujar Suhandi diakhir wawancara dengan team awak media
Sekedar informasi, padahal dua minggu yang lalu pihaknya (SMK Kihajar Dewantara-red) mengundang Kapolsek Tigaraksa, untuk memberikan sosialisasi dan edukasi dihadapan para pelajar tentang pencegahan tauran yang marak terjadi
(Red/Har)