Dirjen PENDIS KEMENAG Lepas Peserta KKNMS 2023

Daerah1039 Dilihat

Metro, Fakta berita

Direktur Jenderal Pendidikan Islam (DIRJEN PENDIS) Prof. Dr. Muhammad Ali Ramdhani, Kementerian Agama RI secara resmi melepas peserta Kuliah Kerja Nyata Melayu Serumpun angkatan ke-4 PTKIN 2023 (KKNMS), kamis 20 Juli 2023

Kegiatan KKN Melayu Serumpun ini diikuti oleh 1055 peserta, yang merupakan utusan dari PTKIN (Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri) Se-Sumatera.

Dalam sambutannya, disampaikan bahwa _KKN bagi Perguruan Tinggi sebagai terobosan sistem pendidikan diluar kampus, di mana belajar langsung ditengah masyarakat.

Bagi PT merupakan implementasi dari Tri Dharma, yang penekanannya pada Pengabdian kepada Masyarakat.

Saat ini PT menekankan penerapan Kurikulum Merdeka dan Merdeka Belajar (KMMB). artinya menitik beratkan pola pembelajaran yang bersentuhan langsung dengan masyarakat melalui pola magang, pengabdian masyarakat.

KKNMS merupakan terobosan luar biasa karena KKN ini menjadi ajang Kolaborasi antar PT dilingkungan PTKIN di Pulau Sumatera. Kami apresiasi dan support dengan harapan output ataupun outcome produk pengabdiannya semakin baik. Ujarnya Kamis (20/07)

Dalam sambutan laporan Panitia, Prof. Dr. Suhairi, S.Ag., MH menyampaikan bahwa kegiatan ini telah melalui proses persiapan yang panjang sampai bisa diterjunkan hari ini.

Peserta KKNMS dikuti oleh 20 PT dari 23 PTKIN SE-SUMATERA. KKNMS ini yang ke-4 setelah dilaksanakan pertama kali di Jambi, Padang dan Aceh.

Adapun tema KKNMS yaitu “Memelihara Kearifan Lokal berbasis Moderasi Beragama”

Rektor IAIN METRO Prof. Dr. Hj. Siti Nurjanah, M.Ag, PIA menyampaikan

Pemilihan Lokasi KKNMS ini hasil kajian bersama pihak IAIN Metro dengan Pemprov Lampung, dalam hal ini diskusi langsung dengan Gubernur bila lokasi KKNMS tersebut relevan dengan tema kearifan lokal masyarakat Lampung. ujarnya

Lebih lanjut Dirinya menyampaikan

Orang Lampung itu sangat berpegang pada Perinsip Fi-il Pesenggiri.

Tentunya kepala Pusat Pengabdian Kepada Masyarakat Sainul, SH.,MA. disamping saya ini sebagai orang Lampung bisa menjelaskan lebih lanjut. Terangnya

Sainul menjelaskan fi-il Pesenggiri itu mencakup lima Perinsip, yaitu Sakai sambayyan, nemui nyimah, nengah nyappur, Ragom mufakat, bejuluk beadok

Pertama Sakai sambayyan itu artinya hidup tolong menolong dan gotong royong,

kedua nemui nyimah artinya menjaga silaturahmi saling berkunjung.

Ketiga nengah nyappur artinya menjamin toleransi atau guyub dalam bermasyarakat.

Keempat yaitu Ragom mufakat artinya menyelesaikan masalah secara mufakat.

Kelima bejuluk beadok yaitu mendapatkan status penilaian baik dikiaskan dengan gelar adat Suttan atau Pangiran bagi bangsawan masyarakat Adat Lampung demikian tutur Sainul. Ujar Sainul

Ditempat terpisah Ketua LPPM Dr. Imam Mustofa mewakili panitia menyampaikan terimakasih atas kerjasamanya dan memberikan support agar tetap menjalin kinerja kolektif sampai semua skema kegiatan diselesaikan.

Tim Redaksi

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *