FaktaBerita.Online♦Kabupaten Serang
Paket Rehabilitasi jalan kabupaten Serang, lintas Cikande Garut Kopo, dengan volume panjang Jalan 640 meter, lebar 5 meter, yang di biayai dengan sumber dana DTU-DAU-dan APBD kabupaten Serang, tahun anggaran 2023 senilai Rp. 3,150 000 000,- (tiga milyar seratus lima puluh juta rupiah) dengan nomor kontrak 620/05-PK.HS.5808245/SPK/RHB.CKND-GR-KP/KPA-BM/DPUPR/2023 tanggal 8 Maret 2023, hingga kini baru memasuki sekitar 90% pengecoran lantai kerja,
sementara pembangunan Tembok penahan Tanah di desa Kopo kecamatan Kopo yang kegiatannya di duga di jual atau di vendor kan lagi ke salah satu toko bangunan di wilayah desa Nyompok baru bisa menyelesaikan sekitar 70% ,
Sementara di segmen jalan yang telah di lakukan pengecoran lantai kerja, konstruksi jalan terjadi beda tinggi hingga 20 cm, lintasan jalan di buka kembali, tapi tidak di pasang rambu peringatan adanya beda tinggi, sementara lintasan cukup minim penerangan jalan, tanpa ada petugas jaga lintasan,
Keluhan kerap timbul dari Masyarakat pengguna jalan yang melintas, diantaranya Alekander khikau,dari kabupaten Tangerang mengatakan,
“Perbedaan tinggi jalan, dengan metode pengecoran langsung, tidak bertahap dua kali, lebar jalan lima meter, di lintasan jalan yang tadinya di tutup total, sekarang di buka kembali untuk umum, hingga batasan maksimal pengeringan lantai kerja, menurut saya kegiatan yang sudah di laksanakan oleh kontraktor pelaksana CV TWO WINS, sangat di sayangkan, pola kerja seperti ini dikatagorikan sebagai pola kerja yang Ceroboh, tanpa memikirkan keselamatan pengguna jalan,
“apalagi kondisi malam yang minim penerangan, bagi pengguna jalan yang tidak tahu, sangat berbahaya karena adanya lintasan beda tinggi yang melintang selebar jalan, kenapa kontraktor pelaksana mengabaikan keselamatan pengguna jalan, kenapa pengawas dari dinas terkait melakukan pembiaran ?minimal ada rambu peringatan beda tinggi yang di pasang seratus meter dari ujung jalan yang tidak di rekondisi” ujar Alexander khikau tanggal 9/7/2023
“jika di lanjutkan dengan pengecoran jalan Rigid dengan ketebalan sekitar 25 cm, berkaitan dengan bentuk konstruksi jalan yang beda tinggi, dan menuntut rancangan konstruksi pembuatan oprit penyambungan beton sesuai standar penyambungan beton, agar memberikan kenyamanan masyarakat pengguna jalan dalam melintas,
ini yang di khawatirkan masyarakat, dan sering di anggap remeh, pembuatan oprit dalam penyambungan beton dari pengecoran baru ke jalan beton yang tidak terkena rehabilitasi terlihat tidak di persiapkan konstruksinya, itu sangat penting, jangan seperti kegiatan di paket sebelumnya” kembali keluh Alexander khikau, yang aktif melintas dalam kegiatan rutin sebagai penyedia jasa kontruksi sipil, pada tanggal 9/7/2023
Keluhan yang sama di lokasi kegiatan juga di lontarkan oleh, Apriyadi, pengusaha muda desa Nyompok, yang aktif menggunakan jalan kabupaten lintas Cikande Garut Kopo mengatakan,
“Bentuk konstruksi oprit itulah yang selama ini di terapkan di jalan kabupaten lintas Cikande Garut Kopo, dalam setiap kegiatan rehabilitasi, sering di keluhkan, karena tidak bisa memberikan kenyamanan lintasan, bahkan sangat berpotensi terjadinya kecelakaan, karena di titik penyambungan beton beda tinggi hingga 25 cm, di duga di buat asal jadi, yaitu pembuatan Oprit dengan volume panjang yang minim, beton baru hanya di curahkan di atas badan jalan beton lama, yang di duga tidak menerapkan standar konstruksi penyambungan beton yang benar, baik dengan konstruksi pengasaran beton lama yang melibatkan standar perekat beton, agar tetap kokoh dan tidak mudah hancur, maupun penyambungan sejajar menggunakan konstruksi bertulang atau besi dowel sesuai standar penyambungan beton yang sejajar dengan beton sebelumnya agar konstruksi bisa memberikan kenyamanan masyarakat pengguna jalan dalam melintas” keluh Apriyadi 10/7/2023
“Dan konstruksi penyambungan yang di soroti tidak menerapkan standar konstruksi penyambungan, sudah terjadi pada paket kegiatan sebelumnya, masyarakat tentunya berharap rehabilitasi jalan bisa memberikan kenyamanan lintasan, bukan sebaliknya, berpotensi terjadinya kecelakaan yang merugikan masyarakat pengguna jalan sebagai penerima manfaat” imbuhnya 9/7/2023
Guna klarifikasi apa yang di keluhkan dan di khawatirkan masyarakat terkait beda tinggi jalan dan rancangan bentuk konstruksi oprit, awak media menyambangi mes pekerja di desa Nyompok kecamatan Kopo, namun kondisi mes terlihat kosong dan pintu terkunci pada tanggal 8/7/2023.
Awak media melanjutkan kunjungan ke lokasi kegiatan selama beberapa hari, yaitu dari tanggal 8 hingga tanggal 11/7/2023, di lokasi kegiatan rehabilitasi jalan, namun lokasi kegiatan masih terlihat kosong di segmen desa Gabus dan desa Nyompok kecamatan Kopo, tanpa ada aktifitas pekerja, hingga di tayangkan pemberitaan, 11/7/2023,