FaktaBerita.online, Kab. Tangerang,-
Pasca lebaran tujuh hari, idul fitri 1444 Hijriah, destinasi wisata kramat Solear di desa Solear kecamatan Solear kabupaten Tangerang, masih cukup ramai di padati pengunjung, keberadaan Kramat Solear, sebagai salah satu Destinasi wisata Religi di kabupaten Tangerang,
Makam kramat yang memiliki nilai sejarah penyebaran islam, selalu ramai di padati pengunjung setiap tahunya, terutama saat momen lebaran, menjadi salah satu pusat tujuan wisata dengan berbagai macam tujuan, diantaranya Rekreasi, karena banyaknya komunitas Monyet liar, sebagai Ikon wisata kramat Solear, yang jumlahnya mencapai ratusan ekor, membaur dengan para pengunjung yang menyambanginya dengan berbekal makanan yang sudah di persiapkan,
Ada juga pengunjung yang sengaja datang untuk melaksanakan Ziarah dari beberapa makam yang ada di dalam hutan lindung kramat solear, yang luasnya sekitar 4 hektar, namun menurut keterangan Jahidi ketua Rt 03 Rw 04, yang kebetulan sedang melaksanakan kegiatan jaga di sekitar bangunan depan makam kramat, mengatakan.
“Dari beberapa makam kramat yang ada, yang paling di kenal adalah makam kramat Syeikh Mas Masa’ad.” Ujarnya 29/42023
Banyaknya pengunjung yang memadati Kramat Solear berdampak meningkatnya kondisi sosial ekonomi yang cukup signifikan, menciptakan peluang pekerjaan baru bagi masyarakat desa Solear dan sekitarnya,
Di antaranya, pembuatan kios warung sederhana, yang di sewakan untuk para pedagang, usaha warung kuliner, parkir kendaraan, dan jenis lapangan pekerjaan lainya yang mampu mendorong pertumbuhan ekonomi yang produktif setiap tahunya
Sapto, salah satu warga kabupaten serang, pedagang buah Sawo di temui di kiosnya, tepatnya di bahu jalan depan kramat solear mengatakan,
“Sudah hampir satu minggu berdagang buah Sawo disini, dengan menyewa kios bambu ukuran sekitar 3X2 meter sebesar Rp.500 000,- dari masyarakat sekitar sebagai pengelola kawasan,
Untuk kondisi sekarang, pendapatan sudah mulai menurun, di hari ke tujuh pasca lebaran, hasil pendapatan penjualan hari ini yaitu sekitar dua juta rupiah, mulai dagang dari jam 08:00 wib hingga pukul 17:00 wib”, ujar Sapto, 29/4/2023
Hal senada di akui oleh Marsa, warga Solear, pedagang Cilok mengaku dalam dua hari terakhir ini sudah mulai ada penurunan pendapatan, sehari dari mulai jam 08:00 wib hingga jam 8 malam menghabiskan dagangan Ciloknya, sekitar satu hingga satu setengah Bal (kantong kemasan satu paket) cilok, dengan keuntungan mencapai Rp. 150 000,-
Beda pada saat hari lebaran ke dua, keuntungan agak lumayan mencapai Rp, 200 000,- dari pagi hingga sore jam 16:00 wib, cilok habis sampai 2 bal, tutur Pedagang Cilok, Marsa 29/4/2023.
Sementara Kades Solear Madromli SE. yang akrab di sapa Oming, di temui di lokasi kramat mengatakan,
“Sejauh ini, hingga H+7 pasca lebaran Idul Fitri 1444 H. kondisi masih cukup tertib dan aman, belum ada laporan kehilangan atau pencurian, dan keributan di sekitar wilayah kramat, sejak mulai ramainya pengunjung pengawasan, penjagaan dan pengamanan aktif di laksanakan, baik dari pihak Trantib kecamatan Solear, Polsek Cisoka maupun pengamanan dari koramil 13 Cisoka,
Terkait berapa jumlah pengunjung dan berapa pendapatan dari hasil kunjungan wisatawan, silahkan di pertanyakan kepada ketua pengelola, yaitu Ismail, ketua kepemudaan masyarakat desa Solear, yang kebetulan untuk saat ini tidak ada di lokasi,
” Sepengatahuan saya (kades-Red), pengelola destinasi wisata Kramat Solear belum tertata secara manajemen yang profesional, jadi berapa jumlah pengunjung, jumlah pedagang, setiap hari tidak tertulis, tidak di ketahui secara rinci, kekurangan dan kelemahan pengelolan di akui karena keterbatasan SDM, dan kondisi pengunjung yang ramainya masih musiman,hanya sekali dalam setahun, yaitu lebaran Idul Fitri, harapannya kedepanya perlahan akan di lakukan penataan manajemen agar pemberdayaan masyarakat sekitar lebih bisa di maksimalkan, dan mampu merangsang pertumbuhan ekonomi masyarakat” Tutur Kades Solear Madromi, SE. 29/4/2023. (Mlr)