Raja Ampat – Bupati Raja Ampat, Orideko Iriano Burdam,S.IP, MM,M.Ec.Dev menekankan pentingnya toleransi antar umat beragama di Raja Ampat terlebih di Bulan Suci Ramadhan seperti yang sekarang ini.
Hal ini disampaikannya saat berbuka puasa bersama dengan Umat Muslim Kelurahan Warmasen yang berlangsung di Sekolah SD Aisyiyah, Waisai-Raja Ampat, Selasa (18/3/2025.
“Atas nama Pemerintah Kabupaten Raja Ampat saya mengajak kita semua agar menjaga kerukunan dan keamanan umat beragama di Raja Ampat. Mari kita saling menghormati karena budaya kita di Raja Ampat seperti itu,” ujar Bupati Ori, sapaan familiar Orideko Iriano Burdam.
Dikatakanya, Budaya Raja Ampat yang sesungguhnya mengajarkan untuk saling menghormati, menjaga kenyamanan, umat beragama dan tidak ada budaya yang mengajarkan untuk menendang atau mencari masalah.
Bupati Orideko Burdam mengaku bangga dan senang karena dibulan ramadhan ini Tim Ormas yang mengadakan kegiatan tersebut.
Pada kesempatan tersebut, Bupati Raja Ampat juga menerima usulan dari perwakilan sekolah mengenai fasilitas pendukung seperti Paving blok di sekolah Dasar (SD) Aisyiyah yang beralamat Kelurahan Warmasen.
Menjawab hal itu dirinya menyampaikan akan diupayakan dan disesuaikan dengan anggaran yang ada jika mencukupi bisa dibangun tahun ini
Orideko menegaskan pendidikan merupakan program prioritas Pasangan ORMAS, termasuk kesehatan gratis.
Jadi diharapkan kepala sekolah dan guru tidak akan ada lagi penarikan dana atau biaya yang dibebankan kepada siswa ini.
“Kedepan bukan hanya paving blok saja tetapi kita upayakan agar pagar sekolah juga dibangun. Apalagi lokasi sekolah yang dipinggir jalan, perlu adanya pagar sekolah agar anak-anak kita belajar dengan nyaman,” tambahnya.
Dirinya juga menekankan pentingnya pendidikan bagi anak-anak di Raja Ampat Karena itu, Orideko mengajak anak-anak untuk terus belajar karena masa depan Raja Ampat ada dianak anak
Orideko menegaskan pendidikan merupakan program prioritas Pasangan ORMAS, termasuk kesehatan gratis.
Jadi diharapkan kepala sekolah dan guru tidak akan ada lagi penarikan dana atau biaya yang dibebankan kepada siswa.(*)